LARASATI, ANNISA PINASTHIKA (2025) KOMPARASI URBAN HEAT ISLAND PADA PUSAT PELAYANAN KOTA DI KOTA BEKASI. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Perencanaan Wilayah dan Kota_31201800061_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (63kB) |
![]() |
Text
Perencanaan Wilayah dan Kota_31201800061_fullpdf.pdf Download (9MB) |
Abstract
Kota Bekasi, yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan merupakan bagian dari aglomerasi Jakarta Mega City, mengalami perkembangan pesat baik secara fisik maupun non-fisik. Dampak dari perkembangan ini meliputi peningkatan jumlah penduduk serta perubahan penggunaan lahan menjadi kawasan permukiman. Seiring bertambahnya permukiman, pusat pelayanan perkotaan menjadi elemen krusial yang turut memengaruhi struktur ruang Kota Bekasi. Namun, perkembangan kota ini juga diikuti oleh permasalahan lingkungan, seperti fenomena Urban Heat Island (UHI), yang menyebabkan suhu lebih panas dan mengurangi kenyamanan. Dampak dari kondisi ini meliputi gangguan kenyamanan termal, potensi risiko kesehatan masyarakat, serta meningkatnya kebutuhan energi untuk pendinginan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan distribusi suhu permukaan atau UHI berdasarkan pusat pelayanan kota dan sub-pusat pelayanan kota menggunakan data Point of Interest (POI). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Identifikasi sistem pusat pelayanan kota dilakukan dengan menganalisis sebaran data POI menggunakan metode Kernel Density dalam perangkat lunak ArcGIS. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi pola klaster dan menentukan area dengan konsentrasi aktivitas yang tinggi atau rendah. Data suhu diperoleh dari ekstraksi citra Landsat 8 Collection 2 Tier 1 TOA Reflectance melalui Google Earth Engine, yang kemudian diolah untuk memetakan sebaran UHI di Kota Bekasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota Bekasi mengalami fenomena UHI, dengan pusat kota menunjukkan efek yang lebih kuat dibandingkan sub-pusat kota dan pusat lingkungan. Pusat Pelayanan Kota didominasi oleh Urban Heat Island (UHI) tingkat sedang sebesar 68,18%, sementara Pusat Lingkungan lebih banyak mengalami UHI rendah dengan persentase 3,26%. Berdasarkan jenis layanan kota, terdapat tiga kategori aktivitas yang memerlukan strategi mitigasi khusus terhadap UHI, yaitu perkantoran & pemerintahan, perdagangan & jasa, serta industri. Pusat pelayanan pemerintahan dan perkantoran merupakan area yang paling rentan terhadap UHI sedang, dengan persentase 71,18%. Pusat pelayanan perdagangan dan jasa paling terdampak oleh UHI tinggi, dengan persentase 9,06%, dan Pusat pelayanan industri menjadi wilayah dengan tingkat kerentanan tertinggi terhadap UHI ekstrim, dengan persentase 0,66%.Temuan ini menunjukkan bahwa karakteristik penggunaan lahan dan aktivitas di suatu wilayah berpengaruh terhadap tingkat UHI, sehingga diperlukan strategi mitigasi yang tepat sesuai dengan kondisi setiap sektor. Kata Kunci : Pusat Pelayanan Kota, Urban Heat Island, Kernel Density
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik Fakultas Teknik > Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 06 May 2025 02:37 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/39529 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |