Miskiyah, Dina Ro’ ihatul (2025) ANALISIS YURIDIS PENISBATAN NASAB ANAK KEPADA AYAH BIOLOGIS PERKAWINAN FASID DALAM PERSPEKTIF MASLAHAT. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502100013_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (112kB) |
![]() |
Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502100013_fullpdf.pdf Download (1MB) |
Abstract
Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perlindungan Hukum bagi anak sejak lahir menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian. Permasalahan hukum dan sosial muncul saat menentukan nasab anak yang lahir dalam perkawinan fasid kepada ayah biologisnya. Seperti yang terjadi dalam kasus-kasus pekara putusan penetapan asal usul anak, di mana pemohon meminta perbaikan akta kelahiran anak, dalam akta kelahiran anak tersebut hanya tercantum nama ibunya. Selain itu timbulnya hubungan hukum antara ayah dan anak tersebut seperti nafkah, waris dan perwalian. Hal ini disebabkan anak tersebut lahir sebelum Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pertimbangan majelis hakim dalam menetapkan perkara nasab anak kepada ayah biologisnya terhadap perkawinan fasid di Pengadilan Agama Malili dan Untuk megetahui apa yang menjadi maslahat dari penetapan nasab anak kepada ayah biologisnya dalam perkawinan fasid di Pengadilan Agama Malil. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif (kualitatif) dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi sehingga teknik analisa datanya menggunakan metode yuridis normatif. Hasil penelitian ini adalah Pertimbangan Majelis Hakim dalam menetapkan perkara asal-usul nasab anak kepada Ayah Biologis Perkawinan Fasid di Pengadilan Agama Malili melibatkan tiga aspek utama. Aspek yuridis, aspek filosofis dan aspek sosiologis. Dan maslahat dari penetapan nasab anak kepada ayah biologis di Pengadilan Agama Malili yaitu: melindungi hak-hak anak, menjaga kejelasan garis keturunan, dan memastikan keadilan dalam masyarakat. Melalui penetapan nasab yang sah, baik dalam pernikahan yang sah, fasid, maupun dalam kasus wathi’ syubhah, anak tetap memperoleh hak-haknya, termasuk status sosial, warisan, dan perlindungan hukum. Kata kunci: Penisbatan, nasab anak, ayah biologis
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Agama Islam Fakultas Agama Islam > Syari'ah (Ahwal Syakhshiyah) |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 29 Apr 2025 02:25 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/39081 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |