PELAKSANAAN PENGGANTIAN WALI NASAB KE WALI HAKIM SEBAB MASAFATUL QASHRI DALAM TINJAUAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA DAN HUKUM ISLAM

Mubarok, Ahmad Farohi (2025) PELAKSANAAN PENGGANTIAN WALI NASAB KE WALI HAKIM SEBAB MASAFATUL QASHRI DALAM TINJAUAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA DAN HUKUM ISLAM. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502100006_fullpdf.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502100006_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (320kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul: “PELAKSANAAN PENGGANTIAN WALI NASAB KE WALI HAKIM SEBAB MASAFATUL QASHRI DALAM TINJAUAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA DAN HUKUM ISLAM”. Adapun rumusan masalahnya yang pertama yaitu Bagaimana ketentuan hukum positif di Indonesia terhadap penggantian wali nasab ke wali hakim sebab masafatul qashri? dan yang kedua yaitu Apa saja kriteria masafatul qashri yang membolehkan peralihan kewenangan wali nasab kepada wali hakim dalam perspektif hukum Islam?. Penelitian ini, penulis menggunakan metode Kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode pendekatan komparatif. Pendekatan Komparatif merupakan metode yang digunakan untuk membandingkan dua, atau lebih kasus, fenomena, atau variabel untuk menemukan sebuah persamaan, perbedaan atau pola di antara mereka. Untuk pengambilan sumber data melalui kitab-kitab fikih dari ulama 4 mazhab dan hukum positif di Indonesia. Hasil penelitian: Penggantian wali nasab ke wali hakim sebab masafatul qashri dalam PMA No. 20 Tahun 2019, KHI, dan ulama mazhab terjadi perbedaan pendapat, yang mana dalam PMA untuk kasus tersebut tidak lagi kepada wali hakim, melainkan dengan menggunakan prosedur taukil wali, sehingga wali nasab masih terakui, sedangkan dalam KHI tidak mengatur perihal masafatul qashri. Adapun menurut hukum Islam melalui pendapat ulama mazhab terjadi pula perbedaan pendapat, yang mana menurut mazhab Syafi’i, dan mazhab Maliki untuk kasus masafatul qashri yang berhak menjadi wali adalah penguasa/ sulthon, sedangkan menurut mazhab Hanafi dan mazhab Hambali untuk kasus masafatul qashri yang berhak menjadi wali adalah wali ab’ad. Kata kunci: Wali Nasab, Wali Hakim, Masafatul Qashri, Hukum Positif di Indonesia, Hukum Islam.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Agama Islam
Fakultas Agama Islam > Syari'ah (Ahwal Syakhshiyah)
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 29 Apr 2025 02:17
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/39048

Actions (login required)

View Item View Item