PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SANTRI KORBAN KEKERASAN DI PONDOK PESANTREN

KURNIAWAN, YONART NANDA DEDY (2024) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SANTRI KORBAN KEKERASAN DI PONDOK PESANTREN. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Magister Ilmu Hukum_20302300558_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Magister Ilmu Hukum_20302300558_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (114kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Perlindungan hukum terhadap santri yang merupakan seorang anak dan menjadi korban kekerasan yang mengakibatkan kematian dan untuk mengetahui dan menganalisis bentuk penegakan hukum terhadap tidak terlindunginya anak di pondok pesantren dalam putusan nomor: 126/Pid.Sus/2024/PN Gpr. Jenis penelitian yang digunakan dalam peneltan ini adalah jenis penelitian hukum normatif. Sebagai penelitian hukum normatif, penelitian ini mencakup penelitian inventarisasi hukum positif, asas-asas hukum, sistematika peraturan perundang-undangan, sinkronisasi harmonisasi perundang-undangan, sejarah hukum, dan perbandingan hukum.Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang sumbernya diperoleh dari kajian kepustakaan dan penelitian terdahulu yang dilaksanakan dengan menginvetaris seluruh peraturan dan hasil penelitian terdahulu serta data yang ada kaitannya dengan objek penulisan tesis ini Hasil penelitian dapat disimpulkan berikut: Perlindungan hukum bagi santri korban kekerasan di pesantren membutuhkan langkah-langkah preventif dan represif yang melibatkan seluruh pihak terkait. Upaya preventif mencakup edukasi tentang hak-hak anak, pelatihan pengasuhan tanpa kekerasan, penerapan kebijakan perlindungan anak, sistem pengaduan yang aman, serta pengawasan internal yang ketat. Sementara itu, langkah represif melibatkan penegakan hukum tegas terhadap pelaku kekerasan, pemberian sanksi kepada pengelola pesantren yang lalai, serta pendampingan hukum dan pemulihan psikologis bagi korban. Pengawasan dari Kementerian Agama dan kerja sama dengan lembaga perlindungan anak juga menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan pesantren yang aman dan bebas dari kekerasan. Dalam kasus kekerasan di pesantren, putusan hakim pada perkara Nomor 126/Pid.Sus/2024/PN menunjukkan penegakan hukum yang tegas dan adil. Hukuman 15 tahun penjara yang dijatuhkan kepada dua terdakwa atas tindakan kekerasan yang menyebabkan kematian anak korban mencerminkan upaya memberikan efek jera dan keadilan. Selain itu, restitusi sebesar Rp 50 juta kepada keluarga korban menegaskan komitmen terhadap pemulihan hak, meskipun pelaksanaan restitusi menghadapi berbagai tantangan. Putusan ini juga mencakup penahanan terdakwa, pengurangan masa hukuman, pemusnahan barang bukti, dan pembebanan biaya perkara, yang menggambarkan proses hukum yang terukur dan sesuai dengan prinsip keadilan. Kata Kunci: kekerasan, santri, pondok pesantren.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 05 Feb 2025 06:23
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/38510

Actions (login required)

View Item View Item