PENERAPAN LEX SPECIALIS DEROGATE LEGI GENERALIS ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DALAM PERKARA PENGANIAYAAN

SUNARYO, PANJI ADHYAKSA (2024) PENERAPAN LEX SPECIALIS DEROGATE LEGI GENERALIS ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DALAM PERKARA PENGANIAYAAN. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Magister Ilmu Hukum_20302300468_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Magister Ilmu Hukum_20302300468_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (118kB)

Abstract

Penganiayaan yang mengakibatkan penderitaan fisik atau cedera pada tubuh seseorang dianggap sebagai pelanggaran hukum dan perlu perlu diminta pertanggungjawaban secara hukum atas tindakannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Regulasi Asas Lex Specialis derogate legi generalis terhadap Anak pelaku Penganiayaan dalam hukum positif di Indonesia, mengetahui dan menganalisis penerapan hukum perkara Anak sebagai pelaku penganiayaan dikaitkan dengan Asas Lex Specialis derogate legi generalis. Penelitian hukum ini, menggunakan metode pendekatan penelitian hukum empiris. Penelitian yuridis empiris, yaitu penelitian hukum dengan menggunakan asas dan prinsip hukum dalam meninjau, melihat, dan menganalisa masalah-masalah, dalam penelitian, selain itu meninjau pelaksanaan hukum dalam praktik. Kedudukan anak menjadi generasi muda yang meneruskan cita-cita bangsa, calon pemimpin negara di masa depan mendapatkan kesempatan yang luas guna tumbuh serta berkembang secara wajar baik dengan jasmani, rohani, serta social. Anak yang melakukan perbuatan pidana adalah seseorang yang usianya dibawah 18 tahun serta melakukan perbuatan pidana yang dilarang hukum. Pada kasus peradilan pidana diperlukan secara berbeda dari kasus yang melibatkan orang dewasa. Berkaitan dengan Anak yang berkonflik dengan hukum, diberlakukan asas lex specialis derogate legi generalis sehingga ketentuan yang digunakan adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Dalam perkara No. 4/Pid.Sus-Anak/2023/PN.JKT.SEL, penerapan asas lex specialis derogat legi generali menegaskan bahwa aturan khusus, seperti UU SPPA, mengesampingkan aturan umum dalam KUHP, khususnya terkait pengurangan ancaman pidana bagi anak hingga maksimal setengah dari hukuman orang dewasa. Pendekatan ini memastikan keadilan dengan tetap mempertimbangkan perlindungan terhadap anak baik sebagai pelaku maupun korban, serta pentingnya peran masyarakat dan negara dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak. Kata Kunci: Anak; Lex Specialis derogate legi generalis; Penganiayaan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 05 Feb 2025 06:35
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/38417

Actions (login required)

View Item View Item