KAHFI, MASDEN (2024) KEKUATAN PEMBUKTIAN VISUM ET REPERTUM PSIKIATRI DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENCABULAN TERHADAP ANAK (Studi Putusan Pengadilan Negeri Ambon Nomor: 40/Pid.Sus/2019/PN Amb). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Magister Ilmu Hukum_20302300431_fullpdf.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Magister Ilmu Hukum_20302300431_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (47kB) |
Abstract
Pembuktian merupakan tahapan yang penting dalam suatu persidangan. Dengan adanya pembuktian, maka dapat diketahui apakah seorang terdakwa dapat dijatuhi hukuman karena terbukti bersalah atau dibebaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, dan memberikan gambaran terkait kekuatan hukum dari salah satu alat bukti yang diatur dalam Pasal 184 KUHAP, yaitu Visum et Repertum Psikiatri yang mana dikaitkan dengan Studi Putusan Pengadilan Negeri Ambon Nomor: 40/Pid.Sus/2019/PN Amb. Metode penelitian yang digunakan Penulis dalam penelitian ini adalah Yuridis Normatif, yaitu penelitian yang menggunakan metode pendekatan terhadap masalah dengan mengkaji hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai ketentuan positif, teori hukum, konsep hukum, asas-asas hukum atau dapat dikatakan dengan meneliti dan mengkaji bahan pustaka atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengingat ketentuan pada Pasal 183 KUHAP, yang menjadi poin penting ialah alat-alat bukti yang sah dan keyakinan hakim serta dibutuhkan sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti, maka pada studi putusan Pengadilan Negeri Ambon Nomor: 40/Pid.Sus/2019/PN Amb mengenai tindak pidana pencabulan terhadap anak, Visum Et Repertum Psikiatrikum dianggap perlu dilakukan guna menjadi alat bukti dan dianggap mampu menimbulkan suatu keyakinan pada hakim dalam keputusannya, meskipun dalam prakteknya kerap ditemui beberapa hambatan. Penuntut Umum perlu teliti dan kompeten dalam menangani suatu kasus serupa yang mana apabila tidak terdapat atau minimnya suatu alat bukti yang ada, maka untuk masa yang akan datang, dapat digunakan Visum et Repertum Psikiatri sebagai alat bukti yang diharapkan dapat meyakinkan hakim dalam membuat suatu putusan. Kata Kunci: Pembuktian, Visum et Repertum Psikiatri, Pencabulan
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 3 UNISSULA |
Date Deposited: | 05 Feb 2025 06:42 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/38382 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |