ARBIYANTO, RYAN (2024) PERAN POLRESTA PATI DALAM PROSES PENYELIDIKAN TERHADAP KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Ilmu Hukum_30302100424_fullpdf.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Ilmu Hukum_30302100424_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) |
Abstract
Latar belakang masalah ini menggambarkan pentingnya perlindungan anak sebagai hak asasi manusia yang diatur dalam berbagai peraturan hukum di Indonesia. Anak-anak, sebagai generasi penerus bangsa, memiliki hak atas kelangsungan hidup, tumbuh kembang, dan perlindungan dari kekerasan serta diskriminasi. Namun, kasus kekerasan seksual terhadap anak terus meningkat, mengancam masa depan bangsa. Oleh karena itu, penegakan hukum yang tegas dan perlindungan yang efektif menjadi kebutuhan mendesak.Tujuan penelitian untuk mengetahui peran Polresta Pati dalam proses penyidikan terhadap kekerasan seksual pada anak dan untuk mengetahui hambatan dan solusi dalam proses penyidikan terhadap kekerasan seksual pada anak. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Yuridis empiris adalah pendekatan penelitian hukum yang mengkaji hukum tidak hanya berdasarkan norma atau aturan tertulis (yuridis normatif), tetapi juga berdasarkan fakta atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami bagaimana hukum diterapkan secara praktis, bagaimana masyarakat mematuhi atau melanggar hukum, serta dampak hukum terhadap kehidupan masyarakat. Hasil penelitian ini Peran Polresta Pati dalam proses penyidikan terhadap kekerasan seksual pada anak. Polresta Pati memiliki peran penting dalam penyidikan kekerasan seksual terhadap anak, bekerja sama dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Satreskrim. Tugas utamanya mencakup pelayanan hukum, perlindungan korban, penyelidikan, penyidikan, serta koordinasi dengan berbagai pihak. Berdasarkan Perkap Nomor 10 Tahun 2007, Unit PPA bertugas melindungi perempuan dan anak korban kejahatan, menyelidiki tindak pidana, dan menjalin kerjasama lintas lembaga. Satreskrim melaksanakan tugas penyelidikan dan penyidikan secara transparan, memberikan layanan khusus, serta memastikan penyidikan berjalan sesuai hukum. Dari data 2022–2024, tercatat 26 laporan kekerasan seksual anak dengan puncaknya pada 2022 dan 2023. Polresta Pati berupaya maksimal menangani kasus ini melalui proses hukum yang transparan dan akuntabel. Hambatan dan solusi dalam proses penyidikan terhadap kekerasan seksual pada anak. Hambatan dalam penyidikan kasus kekerasan seksual terhadap anak melibatkan beberapa faktor, seperti trauma psikologis korban, kesulitan dalam mendapatkan keterangan, keterbatasan saksi, dan waktu yang terbatas. Korban sering mengalami trauma yang menghambat proses komunikasi dan memberikan keterangan, sementara saksi juga sering enggan bersaksi. Selain itu, keterbatasan informasi mengenai pelaku dan bukti yang sulit ditemukan juga menjadi kendala. Solusinya meliputi pengeluaran DPO jika pelaku melarikan diri, pemanggilan paksa saksi, pencarian barang bukti, serta kolaborasi dengan psikolog untuk membantu korban mengatasi trauma dan memberikan keterangan. Kata Kunci : Polresta, Penyelidikan, Kekerasan Seksual, Anak
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 18 Mar 2025 02:11 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/38080 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |