MAHARANI, SABILLA PUTRI (2024) ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERMOHONAN PERCERAIAN TALAK DISEBABKAN PIHAK ISTRI MENINGGALKAN KEWAJIBANYA SEBAGAI SEORANG IBU RUMAH TANGGA (Studi Kasus Terhadap Putusan Pengadilan Agama Rembang Nomor : 447/Pdt.G/2021/PA.Rbg). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Ilmu Hukum_30302100299_fullpdf.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
Ilmu Hukum_30302100299_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (393kB) |
Abstract
"Di Indonesia terdapat sebuah aturan yang mengatur mengenai perkawinan yang berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia yaitu Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Selain mengatur mengenai perkawinan juga mengatur mengenai perceraian. Permasalahan yang timbul setelah pernikahan menyebabkan adanya suatu perceraian. Di indonesia perceraian merupakan suatu hal yang cukup wajar yang digunakan sebagai alasan keadaan darurat yang memaksa dalam sebuah perkawinan. Pokok masalah pada penelitian ini ialah bagaimana pertimbangan serta dasar Hakim terhadap permohonan cerai talak yang diakibatkan oleh istri meninggalkan kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga di Pengadilan Agama Rembang serta apa saja akibat hukum yang dapat timbul bagi suami istri dari Putusan Pengadilan Agama Rembang. "Selanjutnya metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah yuridis sosiologis, yaitu penelitian yang mendalam dengan melakukan wawancara secara langsung di Pengadilan Agama Rembang tetapi tidak bermaksud untuk mengambil data empirik di lapangan. Spesifikasi penelitian ini bersifat deskriptif analis. Data primer yang diperoleh pada lapangan, data sekunder dan data tersier kemudian selanjutnya akan dianalisis dengan metode analisis kualitatif. " "Hasil dari penelitian ini dapat menjelaskan bahwa dasar hakim dalam memutuskan permohonan perceraian talak di Pengadilan Agama Rembang dengan meninjau persyaratan serta keterangan dari kedua belah pihak termasuk dengan saksi-saksi. Prosedur hakim dalam memberikan izin perceraian talak berdasarkan syarat-syarat yang telah diajukan dan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. Dalam hukum Islam perceraian dengan alasan istri meninggalkan kewajibannya adalah suatu kebolehan (mubah) oleh syariat. Kebolehan tersebut berdasarkan atas pertimbangan kemaslahatan secara umum dan hal tersebut dapat menimbulkan akibat yaitu salah satu tujuan dalam perkawinan tidak tercapai untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, pihak istri tidak memenuhi panggilan patut, serta tidak kembali setelah 5 tahun lamanya yang menimbulkan penderitaan bagi suaminya. Maka hakim dapat mengabulkan permohonan cerai tersebut. Dalam Undang-Undang Perkawinan dalam pasal 19 huruf (b) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 terkait dengan alasan perceraian yaitu salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya. Maka alasan tersebut dapat diajukan sebagai alasan perceraian. Prosedur hakim dalam memberikan izin cerai talak kepada penggugat berdasarkan pada tinjauan hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan serta Peraturan Pemerintah. " Kata Kunci : Analisis Yuridis, Putusan Hakim, Permohonan Perceraian Talak, Cerai Talak.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 14 Mar 2025 02:48 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/38029 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |