Nirwana, Kirana Putri (2024) HUBUNGAN ANTARA GEJALA RINITIS ALERGI DENGAN KEJADIAN OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA (Studi Observasional Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Angkatan 2022). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
![]() |
Text
Kedokteran Umum_30101800091_fullpdf.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Kedokteran Umum_30101800091_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (51kB) |
Abstract
Obstructive sleep apnea (OSA) merupakan gangguan kesulitan bernapas saat tidur, yang berdampak pada penurunan kualitas tidur penderita, penurunan kualitas hidup dan penurunan produktivitas. Salah satu penyebab OSA adalah gejala rinitis alergi (RA), yaitu inflamasi pada hidung akibat reaksi alergi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gejala RA dengan kejadian OSA. Metode penelitian ini yaitu analitik observasional dengan desain cross sectional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (FK UNISSULA) angkatan 2022. Sampel sebanyak 147 mahasiswa mahasiswa yang diambil secara purposive sampling. Gejala RA diukur berdasarkan kuesioner Score for allergic rhinitis (SFAR) sedangkan kejadian OSA diukur menggunakan kuesioner Berlin. Hubungan antara gejala RA (Hidung berair, hitung tersumbat, dan hidung gatal) dengan OSA diuji dengan Fisher Exact Test, sedangkan gejala bersin-bersin serta secara keseluruhan RA ke OSA diuji dengan Chi-square. Keeratan hubungan masing-masing gejala RA dengan OSA diuji dengan korelasi Rank Spearman. Dari 147 sampel, gejala RA yaitu bersin-bersin dialami oleh 48 mahasiswa, hidung berair dialami oleh 32 mahasiswa, hidung tersumbat dialami oleh 31 mahasiswa, dan hidung gatal dialami oleh 25 mahasiswa. Ditinjau berdasarkan kejadian OSA, diketahui terdapat 22 mahasiswa yang positif OSA sedangkan 125 mahasiswa negatif OSA. Hubungan gejala RA (bersin-bersin, hidung berair, hidung tersumbat dan rasa gatal) dengan kejadian OSA berdasarkan uji Chi-square dan Fisher Exact Test menghasilkan nilai p masing-masing signifikan di angka 0,000. Koefisien korelasi masing-masing gejala dengan OSA secara berurutan 0,39 (sedang), 0,56 (kuat), 0,76 (sangat kuat), dan 0,52 (kuat). Berdasarkan hasil analisis tersebut maka bisa disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara gejala RA dengan kejadian OSA. Kata Kunci: Rinitis Alergi, Obstructive Sleep Apnea, Kuesioner Berlin, Kuesioner SFAR
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 19 Feb 2025 02:02 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/37763 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |