REKONSTRUKSI REGULASI SANKSI PIDANA BAGI ORANG YANG MEMPERJUALBELIKAN ORGAN TUBUH MANUSIA GUNA TRANSPLANTASI BERBASIS KEADILAN BERMARTABAT

Susanto, Budi (2024) REKONSTRUKSI REGULASI SANKSI PIDANA BAGI ORANG YANG MEMPERJUALBELIKAN ORGAN TUBUH MANUSIA GUNA TRANSPLANTASI BERBASIS KEADILAN BERMARTABAT. Doctoral thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Program Doktor Ilmu Hukum_10302100115_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Program Doktor Ilmu Hukum_10302100115_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Regulasi Sanksi Pidana Bagi Orang Yang Memperjualbelikan Organ Tubuh Manusia Guna Transplantasi di Indonesia selama ini belum secara seragam di atur dalam hukum positif yang berlaku di Indonesia. Sehingga sanski pidana yang dijatuhkan bagi pelaku jualbeli organ tubuh manusia sangat beragam variasinya, sehingga kepastian hukum, keadilan dan kemanfaatannya bagi masyarakat sulit untuk didapatkan. Tujuan penelitian ini Menganalisis dan menemukan Regulasi Sanksi Pidana Bagi Orang Yang Memperjualbelikan Organ Tubuh Manusia Guna Transplantasi Pada Saat Ini Menganalisis dan menemukan Kelemahan-kelemahan Regulasi Sanksi Pidana Bagi Orang Yang Memperjualbelikan Organ Tubuh Manusia Guna Tranplantasi pada saat ini serta Menganaliss dan Menemukan Rekonstruksi Regulasi Sanksi Pidana Bagi Orang Yang Memperjualbelikan Organ Tubuh Manusia Guna Transplantasi Berbasis Keadilan Bermartabat. Penelitian ini, menggunakan paradigma konstruktivisme dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis, dengan metode pendekatan sosio legal research, dan dengan desain penelitian kualitatif. Jenis data berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Metode pengumpulan datanya meliputi studi kepustakaan dan studi lapangan yang meliputi observasi, dan wawancara. Data dianalisa dengan Analisa kualitatif. Hasil penelitian: 1. Regulasi Sanksi Pidana Bagi Orang Yang Memperjualbelikan Organ Tubuh Manusia Guna Transplantasi dalam hukum positif Indonesia yang berlaku saat ini belum sesuai dengan Keadilan keadilan yang berbasis Keadilan Bermartabat. Sedangkan Implementasi Regulasi Regulasi Sanksi Pidana Bagi Orang Yang Memperjualbelikan Organ Tubuh Manusia Guna Transplantasi di Indonesia saat ini belum ada keseragaman sehingga penegakan hukum, keadilan dan kemanfatannya belum dapat dirasakan oleh masyarakat. 2. Kelemahan Regulasi Sanksi Pidana Bagi Orang Yang Memperjualbelikan Organ Tubuh Manusia Guna Transplantasi pada saat ini dari substansi hukum yaitu belum ada substansi hukum yang secara seragam mengaturnya. Dari struktur hukum, belum adanya pengetahuan dan pemahaman aparat penegak hukum terhadap hukum kesehatan, sehingga cara penegakan hukumnya tidak ada keseragaman, dan dari kultur hukum masih sangat terbatasnya pemahaman dan kesadaran tentang hukum kesehatan bagi masyarakat Indonesia.3. Rekonstruksi nilai International wisdom seperti di Malaysia, Tiongko dan Jepang, serta national wisdom, nilai keadilan Regulasi Sanksi Pidana Bagi Orang Yang Memperjualbelikan Organ Tubuh Manusia Guna Transplantasi adalah memberikan sanksi pidana yang memanusakan manusia (nguwongke uwong) bagi pelaku jualbeli organ tubuh mansia dan juga memberikan keadilan yang bernartabat bagi korbannya . Rekonstruksi norma hukum Pasal 432 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan bisa menghasilkan regulasi penegakan hukum yang seimbang dari sisi Kepastian hukum, kemanfaatan hukum maupun rasa keadilan masyarakat. Kata kunci: Regulasi, sanksi pidana, jualbeli organ, transplantasi , dan Keadialan Bermartabat,

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Program Doktor Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 4 UNISSULA
Date Deposited: 03 Feb 2025 06:33
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/37430

Actions (login required)

View Item View Item