HUBUNGAN PENERAPAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) PADA BALITA SAKIT DIARE TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PADA PASIEN DI PUSKESMAS

Kadir, Muhammad Ardiyanto (2015) HUBUNGAN PENERAPAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) PADA BALITA SAKIT DIARE TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PADA PASIEN DI PUSKESMAS. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA.

[img]
Preview
Text
Skripsi_Muhammad Ardiyanto Kadir_092111205_Abstrak.pdf

Download (67kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Skripsi_Muhammad Ardiyanto Kadir_092111205_Cover.pdf

Download (39kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Skripsi_Muhammad Ardiyanto Kadir_092111205_Daftar Isi.pdf

Download (62kB) | Preview

Abstract

HUBUNGAN PENERAPAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) PADA BALITA DIARE TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PADA PASIEN DI PUSKESMAS 62 hal + 14 tabel + 28 lampiran+xiv LatarBelakang: Penanganan balita atau anak sakit di puskesmas memberikan penerapan (manajemen terpadu balita sakit) MTBS. Diare menyebabkan kematian pada bayi (31,4%) dan anak balita (25,2%). Sekitar 162.000 balita meninggal akibat diare setiap tahun atau sekitar 460 balita per hari. Adapun dari hasil survei Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada balita dan nomor tiga bagi pada bayi. Metode: Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif, jenis penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu semua balita yang menderita diare di puskesmas Genuk dan di puskesmas Bangetayu rata-ratanya yaitu 66 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 57 responden dengan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan rumus korelasi lambda. Hasil: Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa dari 57 responden di puskesmas Genuk dan di puskesmas Bangetayu didapatkan hasil sebagian besar memiliki karakteristik umur 1 tahun sebanyak 21 responden (36,8%). Jumlah penerapan MTBS lengkap sebanyak 44 responden (77,2%) dan yang tidak lengkap sebanyak 13 responden (22,8%). Jumlah kejadian diare berulang dari kunjungan ulang adalah 13 responden (22,8%) dan jumlah kejadian diare tidak berulang adalah 44responden (77,2%). Simpulan: terdapat hubungan antara penerapan MTBS pada penderita diare terhadap kunjungan ulang pada pasien di puskesmas, dengan melihat uji Lambda dengan nilai significancy-nya adalah 0,01 yang menunjukan adanya hubungan. Kata kunci: MTBS, Kunjungan Ulang, diare pada anak. Daftar Pustaka: 39 ( 2000 – 2014 )

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan > Ilmu Keperawatan
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 11 Aug 2015 03:40
Last Modified: 11 Aug 2015 03:40
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/370

Actions (login required)

View Item View Item