Sari, Isnaini Sekar (2024) PERBANDINGAN AROMATERAPI PEPPERMINT DENGAN MINYAK KAYU PUTIH TERHADAP NYERI TELINGA PADA PASIEN PASCA PEMBERSIHAN SERUMEN. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG.
Text
Ilmu Keperawatan_30902300082_fullpdf.pdf Download (2MB) |
|
Text
Ilmu Keperawatan_30902300082_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB) |
Abstract
Latar Belakang: Nyeri telinga adalah keluhan umum yang sering muncul setelah prosedur pembersihan serumen, meskipun metode ini umumnya dianggap aman. Teknik pembersihan seperti irigasi, dan pengambilan manual terkadang menyebabkan trauma dan nyeri pada telinga. Aromaterapi, menggunakan minyak atsiri seperti peppermint dan minyak kayu putih, dikenal memiliki efek analgesik yang dapat membantu mengurangi nyeri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas Aromatarapi peppermint dengan minyak kayu putih terhadap nyeri pada pasien pasca pembersihan serumen. Metode: Desain ini menggunakan desain nonequivalent control Metode sampling dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan menggunakan desain eksperimental dengan pendekatan Quasi-eksperimen. Sebanyak 36 pasien yang mengalami nyeri pasca pembersihan serumen di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug Kota Tangerang dipilih sebagai sampel dan dibagi menjadi dua kelompok intervensi, kelompok satu menerima aromaterapi peppermint, dan kelompok dua menerima aromaterapi minyak kayu putih. Tingkat nyeri diukur menggunakan skala Numerik Rating Scale (NRS) sebelum dan setelah intervensi, dengan memberikan kuisioner pada pasien. Penelitian ini menguji pengaruh setiap aromaterapi dengan menggunakan Uji Wilcoxon kemudian membandingkan efektivitasnya menggunakan Uji Chi-Square dengan uji statistik. Hasil: Uji Wilcoxon menunjukkan penurunan nyeri yang signifikan pada aromaterapi peppermint (p-value 0,001< 0,05) dan setelah pemberian aromaterapi minyak kayu putih (p-value 0,008 < 0,05). Ini menunjukkan adanya dari kedua jenis aromaterapi terhadap pengurangan nyeri telinga. Pada Uji Chi-square menunjukkan perbedaan signifikan antara efek aromaterapi peppermint dan minyak iv kayu putih dalam mengurangi nyeri (p-value 0,039< 0,05), yang berarti ada perbedaan dalam efektivitas kedua aromaterapi tersebut. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik aromaterapi peppermint maupun minyak kayu putih efektif dalam mengurangi nyeri telinga pasca pembersihan serumen, namun aromaterapi peppermint menunjukkan hasil yang lebih signifikan. Ini mendukung penggunaan peppermint sebagai pilihan yang lebih efektif dalam manajemen nyeri telinga setelah pembersihan serumen. Kata Kunci: Aromaterapi, Peppermint, Minyak Kayu Putih, Nyeri Telinga, Pembersihan Serumen
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Fakultas Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan > Ilmu Keperawatan |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 21 Jan 2025 02:43 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/36944 |
Actions (login required)
View Item |