PANDANGAN IBN MISKAWAIH TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK

Umam, Fatkhul (2024) PANDANGAN IBN MISKAWAIH TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK. Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG.

[img] Text
Magister Pendidikan Agama Islam_21502300048_fullpdf.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Magister Pendidikan Agama Islam_21502300048_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (149kB)

Abstract

Ibnu Miskawaih, seorang filsuf Muslim terkemuka, menekankan pentingnya pendidikan akhlak sebagai fondasi utama dalam pembentukan karakter individu. Menurutnya, pendidikan akhlak tidak hanya bertujuan untuk membentuk perilaku yang baik, tetapi juga untuk mencapai kesempurnaan moral dan spiritual. Ia mengajarkan bahwa akhlak yang baik dapat dicapai melalui pengembangan diri yang meliputi kontrol terhadap nafsu, keseimbangan antara akal dan emosi, serta pemahaman mendalam tentang nilainilai kebajikan. Ibn Miskawaih juga menekankan peran lingkungan dan kebiasaan dalam membentuk akhlak, serta pentingnya bimbingan dari pendidik yang berakhlak mulia. Pendidikan akhlak menurutnya adalah proses yang berkelanjutan dan integral dalam kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab, mengetahui dan menganalisis: 1) pandangan Ibn Miskawaih tentang pendidikan akhlak dan 2) urgensi pendidikan akhlak menurut Ibn Miskawaih. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Penggalian data dilakukan dengan metode kepustakaan, analisis isi, dan dokumentasi. Hasil penelitian bahwa 1) Pandangan Ibn Miskawaih mengenai pendidikan akhlak mencakup konsep etika rasional yang dipengaruhi oleh filsuf Yunani, dengan tujuan mencapai kebahagiaan melalui ketenangan jiwa dan pengetahuan tentang jiwa. Ia mendefinisikan akhlak sebagai kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang tanpa pemikiran, menekankan pentingnya pendidikan sejak dini untuk mengembangkan dan memperbaiki akhlak manusia sesuai dengan fitrahnya yang suci dan mulia. Pendidikan akhlak menurutnya harus didasarkan pada agama dan ilmu kejiwaan (psikologi), di mana agama memberikan pedoman moral dan etika, sementara psikologi membantu memahami karakter peserta didik untuk menyesuaikan metode pengajaran. Pendekatan Ibn Miskawaih tetap relevan dalam konteks pendidikan modern dengan integrasi agama dan psikologi, yang dapat menghasilkan individu cerdas secara intelektual dan bermoral baik, serta mampu mengembangkan potensi mereka secara maksimal dalam aspek spiritual dan sosial. 2) Ibn Miskawaih menekankan pentingnya pendidikan akhlak yang mencakup tiga komponen utama: tujuan, materi, dan metode pendidikan. Tujuan pendidikan akhlak adalah menumbuhkan kecintaan peserta didik kepada pendidik, setara dengan cinta kepada Tuhan dan orang tua, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Materi pendidikan mencakup kebutuhan jiwa (akhlak kepada Allah), kebutuhan tubuh (akhlak kepada diri sendiri), dan kebutuhan sosial (akhlak kepada sesama manusia). Metode pendidikan yang efektif meliputi pendekatan alami, pembiasaan, bimbingan, dan hukuman sebagai upaya terakhir. Pendidikan akhlak ini tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga emosional dan spiritual, sehingga menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bermoral dan berakhlak mulia. Kata kunci: Akhlak, Pendidikan Akhlak, Urgensi Pendidikan Akhlak.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BQ Buddhism
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Pendidikan Islam
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 20 Jan 2025 04:01
Last Modified: 20 Jan 2025 04:01
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/36892

Actions (login required)

View Item View Item