Hermanto, Roibavi Baron (2024) REPRESENTASI KETAKUTAN PADA FILM THE BATMAN (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG.
Text
Ilmu Komunikasi_32802000157_fullpdf.pdf Download (4MB) |
|
Text
Ilmu Komunikasi_32802000157_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (143kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh film “The Batman” yang menggunakan ketakutan sebagai tema utama, terutama bagaimana ketakutan digunakan sebagai alat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi ketakutan pada film “The Batman” dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang terbagi dalam denotasi, konotasi, dan mitos. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Paradigma yang digunakan pada penelitian ini adalah paradigma kritis. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui analisis dokumen (observasi film), dokumentasi (membuat lexia dan memotong scene), dan riset kepustakaan (Buku, Penelitian Terdahulu, dan Jurnal yang berhubungan dengan film dan ketakutan). Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori representasi, ketakutan, pengelompokan rasa takut, rekayasa sosial. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 28 scene yang mengandung berbagai jenis ketakutan. Dengan semiotika Roland Barthes ditemukan 8 jenis representasi ketakutan pada film The Batman, yaitu cemas, gugup, khawatir, waswas, waspada, sedih, ngeri, dan panik. kelompok ketakutan terbanyak digunakan adalah panik sebanyak 10 scene. Tanda-tanda ketakutan pada film The Batman ditampilkan pada scene, dialog, komunikasi non verbal, teknik pengambilan gambar, warna, dan musik dalam film. Ternyata di film ini ketakutan digunakan sebagai alat rekayasa sosial oleh Batman dan Riddler, Batman menggunakan untuk mengurangi angka kriminalitas dan membuat takut penjahat, sedang Riddler menggunakan ketakutan untuk mengekspos kebrobokan dan korupnya para pejabat di kota Gotham. Batman menggunakan ketakutan sebagai alat rekayasa sosial sebanyak 5 scene, Riddler menggunakan ketakutan sebagai alat rekayasa sosial sebanyak 4 scene. Kata Kunci : Representasi, Ketakutan, Rekayasa Sosial, The Batman, Semiotika Roland Barthes
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 29 Nov 2024 07:34 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/36655 |
Actions (login required)
View Item |