ANALISIS KALIBRASI DEBIT BANGUNAN UKUR DAN EFISIENSI SALURAN IRIGASI (STUDI KASUS : SALURAN SEKUNDER BANTUL, KABUPATEN PEKALONGAN)

ANGGRAINI, NAAFI’ RAGIL (2024) ANALISIS KALIBRASI DEBIT BANGUNAN UKUR DAN EFISIENSI SALURAN IRIGASI (STUDI KASUS : SALURAN SEKUNDER BANTUL, KABUPATEN PEKALONGAN). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Magister Teknik Sipil_20202000016_fullpdf.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Magister Teknik Sipil_20202000016_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (49kB)

Abstract

Daerah Irigasi Kaliwadas merupakan salah satu jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat (BBWS Pemali Juana) karena memiliki luas areal lebih dari 3.000 Ha. Terletak di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Pengambilan air pada Sungai Genteng yang menghubungkan Saluran Induk Kesesi dengan Saluran Sekunder Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Kalibrasi Debit, Kehilangan Air, dan Efisiensi Saluran Sekunder Bantul dari titik B.Bt.1, B.Bt.2, dan B.Bt.3. Tahapan pertama metode penelitian ini, diawali dengan pengumpulan data sekunder didapatkan data debit dari BBWS Pemali Juana, pengukuran terdahulu, data primer didapatkan dari pengukuran menggunakan alat current meter dan ketinggian dari ambang. Pengukuran di lakukan pada Saluran Sekunder Bantul, setiap titik di ukur sisi kanan,kiri dan tengah saluran, pada hulu dan hilir, dan untuk data ambang dilihat ketinggan pada mistar ukur selanjutnya data ketinggian dan kecepatan tersebut dimasukan dalam rumus debit, untuk mencari kehilangan air dan efisiensi saluran. Pengukuran Debit pada Saluran Sekunder Bantul, berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa alat current meter dan ambang memiliki perbedaan pengukuran debit yang berbeda. Data primer yang dihasilkan menunjukkan current meter menghasilkan debit tertinggi 2,19 m /s sedangkan ambang mencatat 1,61 m 3 /s, pengukuran menggunakan current meter lebih akurat dari pada ambang. Current meter memiliki debit rata-rata 0,89 m3/s sementara ambang 1,17 m 3 /s. Jika koefisien ambang pada ambang salah maka debit yang dikeluarkan juga salah, perlu dilakukan kalibrasi dengan current meter. Kehilangan air adalah 25% dengan current meter dan 31,6% dengan ambang, kehilangan air pada Saluran Sekunder Bantul disebabkan adanya kebocoran dan kondisi fisik pada saluran tersebut. Jarak aliran yang lebih besar, efisiensi total saluran menurun, mencapai 86% hingga 76%, dengan ambang efisiensi menjadi 68%, presentase pada efisiensi ini dapat digunakan untuk dasar operasi dan pemeliharaan. 3 Kata kunci : Kalibrasi Debit, Kehilangan Air, Efisiensi Saluran, Ambang, Current meter, Kaliwadas, Bantul

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Teknik Sipil
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 22 Nov 2024 01:17
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/36383

Actions (login required)

View Item View Item