PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG KELAS 1A

Fadilah, Iklilul (2024) PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG KELAS 1A. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG.

[img] Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502000022_fullpdf.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30502000022_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (144kB)

Abstract

Dalam kasus perceraian, upaya perlindungan hukum hendaknya memiliki derajat/tingkat yang setara antara istri dan suami, mengingat setiap individu memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum. Faktanya, perempuan dalam relasinya saat dan setelah perkawinan sering berada pada posisi yang kurang menguntungkan salah satunya berkenaan dengan faktor ekonomi, peraturan perundang-undangan di Indonesia telah mengatur dan mengakomodasi hak-hak perempuan setelah perceraian melalui pemberian nafkah mut„ah, maskan, kiswah dan hadhanah. Namun dalam implementasinya kesadaran hukum perempuan dalam menuntut hak-haknya sangat minim, sehingga sering kali tuntutan hak-hak tersebut luput dari gugatan. Demi kepentingan pemenuhan hak-hak perempuan tersebut perundangan mengatur sebuah hak yang melekat pada diri hakim yaitu Hak ex officio dimana hakim karena jabatan dapat memutus sesuatu meskipun sesuatu itu tidak di tuntut oleh termohon maupun tergugat. lalu apakah Hak ini bertentangan dengan Asas Ultra Petitum partium dimana hakim tidak boleh memutus sesuatu yang tidak ada dalam tuntutan. Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diambil rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana pandangan hakim mengenai hak ex officio dalam perkara cerai talak di Pengadilan Agama Semarang Kelas 1A. dan 2) Bagaimana pelaksanaan hak ex officio oleh hakim dalam cerai talak di Pengadilan Agama Semarang Kelas 1A. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif, yang berarti mereka menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian. Subjek dalam penelitian ini dapat berupa individu, lembaga, masyarakat, dan yang lainnya berdasarkan data yang tampak atau nyata. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, bahwa hakim di Pengadilan Agama Semarang telah menggunakan hak ex officio dalam kasus cerai talak, khususnya terkait nafkah iddah dan mut'ah. Hakim memutus perkara di luar yang dituntut tidak dianggap melanggar asas ultra petitum partium sebagaimana diatur dalam Pasal 178 HIR dan 189 RBg, melainkan karena Pasal 41 UUP dan Pasal 149 KHI memberikan toleransi terhadap asas tersebut. Karena dalam penerapan hak ex officio, hakim mengacu pada Pasal 149 KHI sebagai dasar utama, sementara penentuan jumlah penghukuman didasarkan pada kemampuan suami, seperti gaji atau pendapatannya, serta lamanya pernikahan. Kata kunci: Hak ex officio, Cerai talak, Asas ultra petitum partium, hak istri.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Agama Islam
Fakultas Agama Islam > Syari'ah (Ahwal Syakhshiyah)
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 13 Nov 2024 02:10
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/36157

Actions (login required)

View Item View Item