PERAN VISUM ET REPERTUM SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (Studi Putusan No. 181/Pid.B/2023/PN Smg)

AGUSTY, SHERLYA QALBA (2024) PERAN VISUM ET REPERTUM SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (Studi Putusan No. 181/Pid.B/2023/PN Smg). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Magister Ilmu Hukum_20302200308_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Magister Ilmu Hukum_20302200308_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (46kB)

Abstract

Kejahatan adalah suatu perbuatan yang menentang etika dan moral, sehingga akibat dari perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tersebut dapat sangat merugikan individu lain sebagai subjek hukum. Salah satu bentuk kejahatan yang sering terjadi di sekitar adalah kejahatan penganiayaan. Tanda-tanda kekerasan sebagai unsur penting untuk membuktikan tindak pidana, sering ditemukan dalam hasil pemeriksaan yang tercatat dalam visum et repertum. Jika berkas perkara tidak memuat visum et repertum, penuntut umum dapat mengembalikan berkas tersebut kepada penyidik karena dianggap tidak lengkap atau tidak sempurna. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis visum et repertum sebagai alat bukti surat yang menjadi pertimbangan hakim serta untuk memahami dan menganalisis peranan visum et repertum dalam tindak pidana penganiayaan. Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan narasumber dan data sekunder diperoleh melalui studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan yaitu berbentuk deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang dibahas dalam penelitian ini yaitu bahwa alasan visum et repertum sebagai alat bukti dalam tindak pidana penganiayaan menjadi pertimbangan hakim karena visum et repertum sendiri merupakan sebuah dokumen yang dibuat oleh ahli untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaaan fisik terhadap korban dalam sebuah perkara pidana sebagai bentuk pembuktian, sehingga visum et repertum ini penting sebagai salah satu alat bukti yang berbentuk surat yang dapat membantu hakim dalam memutuskan suatu perkara. Peranan visum et repertum dalam tindak pidana penganiayaan selain sebagai alat bukti surat, juga untuk lebih memperkuat dimana penyidik akan memeriksa ahli yang menangani pemeriksaan korban untuk menambah lagi alat bukti dalam proses penyidikan, untuk memastikan keputusan yang diambil oleh hakim didasarkan berdasarkan fakta-fakta yang akurat dan lengkap. Kata kunci : Tindak Pidana, Visum et Repertum, Alat Bukti.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 21 Oct 2024 04:10
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/35539

Actions (login required)

View Item View Item