PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN LUKA – LUKA DALAM PERSPEKTIF KEADILAN RESTORATIF JUSTICE

MULYANI, YULI SRI (2024) PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN LUKA – LUKA DALAM PERSPEKTIF KEADILAN RESTORATIF JUSTICE. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Magister Ilmu Hukum_20302200058_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Magister Ilmu Hukum_20302200058_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (54kB)

Abstract

Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu peristiwa yang tidak disangka- sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, yang mengakibatkan korban manusia dan harta benda. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menjadi dasar pelaksanaan suatu sistem transportasi nasional tersebut, sesuai dengan tujuannya yaitu terwujudnya pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, tertib, dan lancar. Tesis ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis: Pertama, bagaimana pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku tindak pidana lalu lintas yang mengakibatkan lukaluka. Kedua, bagaimana penerapan Restorative justice terhadap pelaku tindak pidana lalu lintas yang menyebabkan luka-luka. Metode pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif, Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif normatif, sumber data primer dan sekunder serta menggunakan analisis kualitatif. Penulisan ini dianalisis Permasalahan dianalisis dengan teori pertanggung jawaban pidana dan teori keadilan restorative justice. Berdasarkan hasil penelitian Pelaksanaan pertanggungjawaban terhadap pelaku tindak pidana lalu lintas yang mengakibatkan luka-luka perbuatannya yang menyalahi hukum pidana Indonesia atau bisa disebut perlakuan tindak pidana. Pertanggungjawaban pidana sendiri adalah pertanggungjawaban seseorang terhadap sebuah tindak pidana yang dilakukannya. Dengan demikian menurut perbuatan tersebut melanggar pasal 310 ayat (2) UU No 22 Tahun 2009 tentang UULLAJ Karena perbuatannya Tersangka SAMUDI BIN REBIN harus bertanggung jawab di hukum dengan pidana penjara tahanan paling lama 2 tahun atau membayar denda paling banyak sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah). Penerapan Restorative Justice terhadap pelaku tindak pidana lalu lintas yang mengakibatkan luka-luka oleh Polres Rembang menggunakan model Family Conference yaitu restorative justice yang melibatkan keluarga untuk menghasilkan kesepakatan yang komprehensif. Pertimbangan yang digunakan oleh penyidik Polres Rembang adalah sebagai berikut: Restorative Justice merupakan hal yang baik karena prinsipnya win-win solutions dan penyelesaian cepat. Penyelesaiaan secara restorative justice dengan mengutamakan asas kemanfaatan dan keadilan hukum. Proses restorative justice mengemukakan alasan sebenarnya substansial yaitu bagaimana upaya penegakan hukum dapat membimbing masyarakat. Kata kunci : Tindak Pidana, Lalu lintas, restorative justice

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 10 Oct 2024 06:49
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/35355

Actions (login required)

View Item View Item