HUBUNGAN DERAJAT ASTIGMATISME TERHADAP KELUHAN MATA KERING PASCA PHOTOREFRACTIVE KERATECTOMY Studi Observasional Terhadap Pasien Pasca Photorefractive Keratectomy pada Sultan Agung Eye Center Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Adenia, Safira (2024) HUBUNGAN DERAJAT ASTIGMATISME TERHADAP KELUHAN MATA KERING PASCA PHOTOREFRACTIVE KERATECTOMY Studi Observasional Terhadap Pasien Pasca Photorefractive Keratectomy pada Sultan Agung Eye Center Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Kedokteran Umum_30102000163_fullpdf.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Kedokteran Umum_30102000163_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (46kB)

Abstract

Mata kering adalah suatu kondisi dimana terjadi ketidaknyamanan pada mata, terasa kering dan pedih yang dapat mengganggu penglihatan. Mata kering setelah operasi Photorefractive Keratectomy berkaitan dengan kerusakan saraf kornea karena fotoablasi stroma kornea saat tindakan operasi. Astigmatisme adalah salah satu kelainan refraksi yang sering dilakukan operasi Photorefractive Keratectomy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat astigmatisme dengan keluhan mata kering pasca operasi Photorefractive Keratectomy. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional menggunakan sampel 64 pasien secara consecutive sampling, terdiri dari 32 pasien dengan astigmatisme derajat ringan, 32 pasien dengan astigmatisme derajat sedang-berat pada periode Juni-Desember 2024 di Sultan Agung Eye Center (SEC) Semarang yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data menggunakan rekam medis dan melakukan pemeriksaan OSDI kemudian dilakukan analisis data dengan korelasi koefisien kontingensi. Dari penelitian didapatkan pasien dengan astigmatisme derajat ringan yang mengalami mata kering 1 minggu pasca PRK sebesar 21,8% dan pasien dengan astigmatisme derajat sedang-berat yang mengalami mata kering 1 minggu pasca PRK sebesar 34,4%. Kemudian pasien dengan astigmatisme derajat ringan yang mengalami mata kering 1 bulan pasca PRK sebesar 18,7% dan pasien dengan astigmatisme derajat sedang-berat yang mengalami mata kering 1 bulan pasca PRK sebesar 37,5%. Hasil uji korelasi koefisien kontingensi menunjukan adanya korelasi antara derajat astigmatisme dengan keluhan mata kering pada pasien pasca 1 minggu PRK (p = 0,044), korelasi bernilai positif dengan kekuatan korelasi yang cukup kuat (r = 0,044). Kemudian hasil uji korelasi koefisien kontingensi menunjukan adanya korelasi antara derajat astigmatisme dengan keluhan mata kering pada pasien pasca 1 bulan PRK (p = 0,002), korelasi bernilai positif dengan kekuatan korelasi yang cukup kuat (r = 0,002). Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa didapatkan hubungan bermakna antara derajat astigmatisme dengan keluhan mata kering pada pasien pasca operasi PRK. Semakin berat derajat astigmatisme maka semakin besar keluhan mata kering pasca operasi PRK. Kata Kunci : mata kering, Photorefractive Keratectomy, astigmatisme, OSDI

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 18 Jul 2024 06:53
Last Modified: 18 Jul 2024 06:53
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/34599

Actions (login required)

View Item View Item