SALSABILLA AISHA Y, SALSABILLA AISHA Y (2024) RESEPSI FILM DOKUMENTER SEASPIRACY DALAM MEMBANGUN KESADARAN SOSIAL TENTANG ISU KERUSAKAN LINGKUNGAN LAUT. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Text
pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (70kB) |
|
Text
32802000104_fullpdf.pdf Download (2MB) |
Abstract
Film dokumenter telah menjadi salah satu media yang efektif dalam menyampaikan isu-isu sosial, termasuk isu kerusakan lingkungan laut. Sebagai negara maritim, Indonesia menghadapi tantangan besar terkait pencemaran laut dan kelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana film dokumenter Seaspiracy memengaruhi kesadaran sosial tentang isu kerusakan lingkungan laut di kalangan penonton. Film dokumenter Seaspiracy dipilih sebagai objek penelitian karena kontennya yang menggambarkan dampak buruk aktivitas manusia terhadap lingkungan laut. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dan metode quasi-experimental dengan fokus pada analisis resepsi berdasarkan paradigma kritis. Metode quasi-experimental design (eksperimen semu) yaitu jenis eksperimen yang menggunakan seluruh subjek yang utuh (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment). Teori encoding-decoding Stuart Hall menjadi kerangka analisis untuk memahami bagaimana pesan dalam film tersebut diproduksi, disampaikan, dan diterima oleh penonton. Dengan mengungkapkan praktik-praktik destruktif dalam industri perikanan dan dampaknya terhadap ekosistem laut, film ini mampu memicu reaksi dan refleksi dalam masyarakat. Penonton merespons secara beragam terhadap pesan yang disampaikan dalam film, mulai dari menerima ideologi dominan hingga menolaknya secara tegas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informan cenderung masuk ke dalam posisi hegemoni dominan dan negosiasi dalam memahami pesan film, dengan beragam pemahaman dan interpretasi terhadap isu lingkungan laut. Informan yang mendapatkan treatment memberikan hasil wawancara yang lebih detail dan banyak pertimbangan. Sehingga informan dengan treatmant masuk kedalam posisi negosiasi. Adegan yang paling dianggap menarik menurut informan adalah pembantaian paus. Pembuat film hanya menampilkan adegan untuk membuat simpati informan, tanpa memberi informasi bahwa pembantaian paus merupakan kearifan lokal yang bertujuan menjaga kelestarian dan keseimbangan alam. Sutradara film memiliki peran penting dalam menyampaikan ideologi dan pesan dalam film, dengan film "Seaspiracy" berhasil menyampaikan isu lingkungan laut dengan baik. Kesimpulannya, film dokumenter memiliki potensi besar dalam membangun kesadaran sosial tentang isu lingkungan, dengan resepsi penonton dipengaruhi oleh latar belakang sosial dan berapa kali informan menonton film Seaspiracy. Kata Kunci: Resepsi, Film Dokumenter Seaspiracy, Isu Kerusakan Lingkungan Laut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 11 Jul 2024 01:56 |
Last Modified: | 11 Jul 2024 01:56 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/34408 |
Actions (login required)
View Item |