PENGARUH PEMBERIAN KRIM EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota (L.) P.Royen) TERHADAP EKSPRESI PDGF DAN IL-10 (Studi eksperimental in vivo pada tikus Wistar yang mengalami luka bakar akibat terpapar UV-B)

Maharani, Sahara (2024) PENGARUH PEMBERIAN KRIM EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota (L.) P.Royen) TERHADAP EKSPRESI PDGF DAN IL-10 (Studi eksperimental in vivo pada tikus Wistar yang mengalami luka bakar akibat terpapar UV-B). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img]
Preview
Text
Magister Biomedik_MBK2219010296_fullpdf.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text
Magister Biomedik_MBK2219010296_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (265kB)

Abstract

Latar Belakang: Sunburn merupakan kondisi peradangan kulit akut yang disebabkan oleh paparan sinar UV. Paparan yang berlebihan meningkatkan produksi ROS yang jika terakumulasi dapat melisis growth factor, salah satunya PDGF dan juga terbentuk anti inflamasi IL-10. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh pemberian antioksidan dan anti inflamasi seperti yang terkandung pada ekstrak daun sawo (Manilkara zapota (L.) P. Royen) yang memiliki banyak manfaat seperti sebagai anti-inflamasi, anti piretik, anti tumor, antioksidan, anti mikroba, anti diabetik, anti lipid dan anti aging. Pada penelitian sebelumnya kandungan polifenol pada daun Sawo merupakan sumber yang potensial dalam menghambat ROS. Namun hingga saat ini peran ektrak daun Sawo pada luka bakar akibat UVB belum dikaji. Tujuan: Tujuan, dari penelitian ini adalah untuk, mengetahui pengaruh pemberian krim ekstrak daun Sawo terhadap PDFG dan IL-10 pada tikus, wistar yang mengalami luka bakar akibat dipapar UVB Metode: Penelitian ekperimental dengan pendekatan post test only control group design. Penelitian ini menggunakan hewan uji tikus Wistar yang dipapar sinar UVB sebanyak 24 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok (kontrol normal, kontrol dengan bahan krim, pemberian krim ekstrak daun Sawo 25%, dan pemberian krim ekstrak daun Sawo 50%). Metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) digunakan untuk menganalisis kadar PDGF dan IL-10 pada jaringan kulit. Hasil: Rasio kadar PDGF tertinggi terdapat pada (K3) 2.915±0.368. Hasil analisis one way Anova nilai p value 0.024 (p<0.05) yang menyatakan terdapat perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan. Pada kadar IL-10 terjadi peningkatan pada K3 255.9±35.563. Pada IL-10 hasil analisis one way Anova nilai p value 0.240 (p>0.05) yang menyatakan tidak terdapat perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan. Kesimpulan: Pemberian krim ekstrak daun sawo dosis 25% berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kadar PDGF dan sedikit peningkatan pada IL-10 pada tikus yang mengalami luka bakar akibat dipapar UVB. Kata kunci: Manilkara zapota (L.) P. Royen, PDFG, IL-10, Metode ELISA

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Biomedik
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 29 May 2024 03:42
Last Modified: 29 May 2024 03:42
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33933

Actions (login required)

View Item View Item