AKIBAT HUKUM PERKAWINAN CAMPURAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERKAWINAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 jo UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 (Studi Tentang Perkawinan Campuran di Kabupaten Kendal)

Puspamurti, Faysha (2024) AKIBAT HUKUM PERKAWINAN CAMPURAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERKAWINAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 jo UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 (Studi Tentang Perkawinan Campuran di Kabupaten Kendal). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img]
Preview
Text
Ilmu Hukum_30302000492_fullpdf.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
Ilmu Hukum_30302000492_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (122kB)

Abstract

Perkawinan adalah perjanjian suci antara seorang pria dan seorang wanita untuk membentuk sebuah keluarga.Tujuan pernikahan adalah untuk membangun keluarga yang bahagia dan kekal bisa diartikan sebagai pernikahan yang harus berlangsung seumur hidup dan tidak boleh diputuskan begitu saja. Namun berbeda dengan perkawinan campuran atau di definiskan dengan perkawinan beda kewarganegaraan. Akibat-akibat hukum atau konsekuensi yang harus diterima jika melakukan perkawinan beda kewarganegaraan tentunya akan beragam dan signifikan. Salah satu akibat hukum paling fatal yang bisa terjadi dalam perkawinan campuran adalah ketika seorang Warga Negara Indonesia (WNI) harus kehilangan kewarganegaraannya karena mengikuti aturan hukum perkawinan negara asal calon pasangan atau Warga Negara Asing (WNA). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis empiris. Metode pendekatan yuridis empiris adalah pendekatan dengan melihat pemberlakuan atau implementasi ketentuan hukum normatif secara langsung pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat yang berkaitan dengan praktik perkawinan campuran di Indonesia. Metode ini digunakan untuk mengkaji bagaimana ketentuan normatif di wujudkan di masyarakat berdasarkan asas-asas hukum, kaidah-kaidah hukum, atau perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa perkawinan campuran di Kabupaten banyak sekali terjadi karena faktor lingkungan kerja. Masyarakat di Kabupaten Kendal yang melakukan perkawinan campuran biasanya karena mereka awalnya bekerja di luar negeri menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan juga Tenaga Kerja Wanita (WNA). Namun perkawinan campuran sendiri terntunya berdampak yang jauh lebih susah konsekuensinya jika dibandingkan dengan perkawinan yang satu kewarganegaraan. Karena perbedaan hukum masing-masing negara serta aturan-aturan mengikat seperti adat dan kebiasaan masing-masing negara. Kata kunci: Perkawinan, Perkawinan Campuran, Akibat Hukum.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 13 May 2024 07:15
Last Modified: 13 May 2024 07:15
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33847

Actions (login required)

View Item View Item