Meilandari, Jihan Ikha (2024) KEDUDUKAN ORANG TUA SELAKU PENJAMIN DEBITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT MACET DI HADAPAN NOTARIS. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
|
Text
Ilmu Hukum_30302000162_fullpdf.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
Ilmu Hukum_30302000162_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (411kB) |
Abstract
Penulisan skripsi ini mengambil judul Kedudukan Orang Tua Selaku Penjamin Debitur Dalam Perjanjian Kredit Macet Di Hadapan Notaris yang ditinjau dari prespektif Hukum Perdata. Sebagaimana adanya Jaminan dalam perjanjian kredit yang diberikan Debitur kepada Kreditur untuk menjamin suatu hutang tertentu. Khusus untuk jaminan berupa benda tidak bergerak seperti hak atas tanah, maka untuk dapat digunnakan sebagai jaminan harus dibebani hak tanggungan terlebih dahulu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan. Faktanya masih sering timbul masalah dalam pelaksanaan perjanjian hutang piutang yaitu dimana Debitur lalai untuk melakukan kewajibannya atau yang biasanya disebut wanprestasi. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akibat hukum serta perlindungan hukum yang dapat dilakukan terhadap sengketa wanprestasi perjanjian hutang piutang dengan jaminan sertipikat tanah. Metode penelitian yang digunnakan yaitu penelitian kualitatif, spesifikasi penelitian berupa deskriptif analisis, metode yuridis empiris, sumber data yang digunnakan berupa data primer, data sekunder dan data tersier. Metode pengumpulan data untuk data primer yaitu wawancara, untuk data sekunder dan tersier dengan studi kepustakaan, dan metode analisis data berupa analisis deskriptif kualitatif. Penulis menyimpulkan bahwa akibat hukum terhadap sengketa wanprestasi hutang piutang dengan jaminan sertipikat tanah, sehingga kreditur tidak mempunyai kedudukan yang diutamakan dalam hal pelunasan piutangnya. Upaya penyelesaian hukum yang dilakukan kreditur atas jaminan sertipikat tanah dapat dilakukan melalui jalur litigasi dan non litigasi. Namun, apabila tidak ada itikad baik dari debitur, maka kreditur dapat mengajukan gugatan ke pengadilan dengan dasar gugatan menyatakan debitur telah melakukan wanprestasi sehingga dengan begitu debitur harus melaksanakan Putusan pengadilan tersebut dan kreditur memperoleh hak-haknya sepenuhnya dari perikatan hutang debitur. Kata Kunci : Wanprestasi, Hutang Piutang, Jaminan, Hak Tanggungan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 15 May 2024 06:33 |
Last Modified: | 15 May 2024 06:33 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33714 |
Actions (login required)
View Item |