Yani, Dian Aulia Fitri (2024) REORIENTASI PERJANJIAN FRANCHISE SEBAGAI UPAYA KESEIMBANGAN HUKUM ANTARA FRANCHISOR DENGAN FRANCHISEE ( Studi Kasus Bisnis “Star Steak Express” Banyumanik, Kota Semarang). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
|
Text
Ilmu Hukum_30302000111_fullpdf.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
Ilmu Hukum_30302000111_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (528kB) |
Abstract
Melakukan reorientasi terhadap pelaksanaan perjanjian franchise menjadi hal yang sangat penting untuk ditelaah. Karena dalam perkembangan masyarakat saat ini masih terjadi ketidakseimbangan dalam pemenuhan hak dan kewajiban antar para pihak. Selain itu, masih terdapat penyimpangan terhadap asas-asas hukum perjanjian dalam tahapan pra-kontraktual, kontraktual, maupun postkontraktual. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yang berasal dari hasil lapangan melalui wawancara langsung dan dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian ini. Kemudian hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Adapun tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perjanjian franchise Star Steak Express Banyumanik, kota Semarang dan juga bagaimana reorientasi perjanjian franchise sebagai upaya keseimbangan hukum antara franchisor dengan franchisee. Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan bisnis franchise "Star Steak Express" Banyumanik Kota Semarang belum tercermin asas proporsionalitas dan asas keseimbangan dalam isi perjanjian franchise. Hal ini dikarenakan bentuk perjanjian franchise menggunakan sistem perjanjian baku yang disusun secara a priori oleh salah satu pihak yakni franchisor yang berakibat pengaturan hak dan kewajiban para pihak yang kurang proporsi dan hanya menguntungkan salah satu pihak. Reorientasi perjanjian franchise sebagai upaya keseimbangan hukum antar franchisor dan franchisee, menunjukkan kegagalan penyelarasan derajat antar para pihak dalam perjanjian berdampak pada terciderainya hak-hak dasar para pihak. Tidak disediakannya peluang bagi para pihak untuk bernegosiasi secara langsung menjadikan pelaksanaan perjanjian franchise menjadi hanya satu arah. Kurangnya pengaturan regulasi franchise di Indonesia mengakibatkan penentuan isi perjanjian franchise yang sewenang-wenang, sehingga terdapat ketimpangan didalamnya. Kata Kunci : reorientasi, perjanjian franchise, keseimbangan hukum
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 07 May 2024 03:26 |
Last Modified: | 07 May 2024 03:26 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33656 |
Actions (login required)
View Item |