Ramadhani, Annisa Rizky (2024) ANALISIS YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK PARFUM DI INDONESIA. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
|
Text
Ilmu Hukum_30302000048_fullpdf.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
Ilmu Hukum_30302000048_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (304kB) |
Abstract
Hak merek merupakan keistimewaan yang diberikan oleh negara kepada pemilik merek yang telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu. Merek berperan sebagai pengidentifikasi unik yang membedakan produk dan layanan dari alternatif serupa. Merek terkenal tidak hanya mencerminkan kualitas produk atau layanan, tetapi juga menunjukkan kepuasan atau prestise individu. Namun, perlindungan merek sering kali dihadapkan pada tantangan, terutama dalam kasus merek parfum palsu. Meskipun terdapat banyak undang-undang yang mengatur perlindungan hak milik, para pelaku bisnis terus melakukan sejumlah besar pelanggaran merek dengan memanfaatkan merek produk lain atau menciptakan produk yang semirip mungkin dengan merek yang sudah ada dengan tujuan semata-mata untuk menghasilkan keuntungan cepat. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan perlindungan hukum terhadap merek parfum di Indonesia dan mengetahui upaya perlindungan hukum terhadap merek parfum palsu yang dijual – belikan di Indonesia Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian normatif yuridis. Metode Penelitian yang digunakan adalah normatif. Adapun bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan, bahan hukum sekunder berupa studi kepustakaan (jurnal dan buku-buku), dan bahan non-hukum berupa buku dan jurnal mengenai Merek dan Parfum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Perlindungan hukum terhadap merek terkenal pada produk parfum, parfum diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Menurut regulasi merek yang berlaku di Indonesia yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, aroma tidak diakui sebagai subjek yang dapat mendapatkan perlindungan dalam ranah hukum merek. (2) Upaya perlindungan hukum terhadap merek parfum palsu yang dijual-belikan di Indonesia, yaitu upaya perlindungan hukum secara preventif dan represif. Prinsip perlindungan preventif ini telah diatur dalam Undang-Undang nomor 20 Tahun 2016 tentang merek dan Indikasi Geografis. Upaya perlindungan hukum represif dapat dilaksanakan melalui lembaga peradilan dengan tuntutan perdata maupun pidana. Kata Kunci : Merek, Parfum, Aroma
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 20 May 2024 04:18 |
Last Modified: | 20 May 2024 04:18 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33637 |
Actions (login required)
View Item |