Pamungkas, Djiean Cakra (2024) ANALISIS YURIDIS PEMBATALAN PERKAWINAN AKIBAT TIDAK TERPENUHINYA PERSYARATAN PERKAWINAN (Studi Kasus putusan PA Semarang nomor 2004/PDT.G/2017/PA.Smg). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
|
Text
Ilmu Hukum_30301900110_fullpdf.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
Ilmu Hukum_30301900110_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (167kB) |
Abstract
Kenyataan dalam masyarakat masih ada orang-orang yang melaksanakan perkawinan padahal ada syarat-syarat yang tidak terpenuhi atau ada larangan larangan yang telah di langgar. Misalnya, salah satu pihak masih terikat dalam perkawinan, kemudian melangsungkan perkawinan baru tanpa sepengetahuan atau tanpa seizin istri pertama. Pembatalan perkawinan dapat dilakukan atas berbagai alasan, termasuk pemalsuan identitas dan tidak adanya izin poligami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembatalan perkawinan akibat tidak terpenuhinya persyaratan perkawinan, serta akibat hukum pembatalan perkawinan akibat tidak terpenuhinya persyaratan perkawinan dalam perkara No.2004/PDT.G/2017/PA.Smg. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian menggunakan deskriptif-analisis. Sumber data penelitian menggunakan data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan membaca data dari berbagai peraturan perundang-undangan, buku-buku, jurnal, serta melakukan penulusuran di internet dan bahan-bahan lain yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil dari penelitian ini berdasarkan putusan perkara No.2004/PDT.G/2017/PA.Smg, Pembatalan perkawinan pada perkara ini terjadi karena Tergugat I dan Tergugat II melaksanakan pernikahan tanpa adanya izin poligami dari Penggugat yang masih menjadi istri sah dari Tergugat I, dengan dibuktikannya surat pernikahan yang dikeluarkan oleh KUA yang merupakan bukti sah bahwa mereka adalah suami istri yang masih sah. Selain itu, Tergugat I dan Tergugat II juga memalsukan identitas diri bahwa Tergugat I berstatus sebagai duda dan Tergugat II berstatus sebagai perawan sehingga perkawinan tersebut telah melanggar aturan persyaratan perkawinan tentang poligami dan pemalsuan data identitas yang diatur didalam pasal 23 huruf (b) dan pasal 24 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 yang telah diperbarui dengan UndangUndang Nomor 16 Tahun 2019 Jo pasal 71 huruf (a) pasal 73 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam. Akibat hukumnya yaitu perkawinan tersebut menjadi tidak sah dan keduanya kembali seperti keadaan semula atau diantara keduanya seolah-olah tidak pernah melangsungkan perkawinan. Kata Kunci: AnalisiYuridis,PembatalanPerkawinan,Syarat Perkawinan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 07 May 2024 02:46 |
Last Modified: | 07 May 2024 02:46 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33619 |
Actions (login required)
View Item |