MAKNA HIDUP PADA WARGA BINAAN PEREMPUAN DI VONIS HUKUMAN PANJANG DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA SEMARANGMAKNA HIDUP PADA WARGA BINAAN PEREMPUAN DI VONIS HUKUMAN PANJANG DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA SEMARANG

Ulya, Zibda (2024) MAKNA HIDUP PADA WARGA BINAAN PEREMPUAN DI VONIS HUKUMAN PANJANG DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA SEMARANGMAKNA HIDUP PADA WARGA BINAAN PEREMPUAN DI VONIS HUKUMAN PANJANG DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (419kB)
[img] Text
30902000235_fullpdf.pdf

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Makna hidup adalah hal-hal yang dipandang penting, benar, berharga, dan didambakan, memberikan nilai khusus serta dapat dijadikan tujuan hidup, yang memotivasi diri sendiri, dalam keadaan apapun, untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat menurut sudut pandang dirinya sendiri. Permasalahan yang muncul terjadi pada narapidana sangat kompleks. Narapidana membutuhkan dukungan sosial dan spiritual untuk menemukan makna hidup dan menyelesaikan permasalah psikososial yang dihadapi. Sebagai tenaga kesehatan khususnya perawat harus mampu mengkaji kondisi psikologis narapidana untuk membantu narapidana mengekpresikan pikiran dan emosinya. Kebermaknaan hidup dipengaruhi oleh karakteristik pasien yang meliputi hubungan sosial dan kondisi emosional. Untuk itu, penelitian kebermaknaan hidup pada narapidana penting dilakukan guna mengetahui tingkat kebutuhan perawatan fisik, psikologis, dan spiritual. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik narapidana dan tingkat kebermaknaan hidup narapidana sejak bulan Agustus – September 2023 dilembaga pemasyarakatan kelas IIA semarang. Metode: Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada satu momen waktu (pendekatan titik waktu). Teknik yang digunakan adalah total sampling sebanyak 48 responden. Hasil : berdasarkan jumlah usia responden terbanyak yaitu, usia 26-35 tahun yaitu 20 (41.7%), Sebagian besar narapidana berstatus kawin yaitu 19 (39.6%). Kemudian narapidana berdasarkan lama tahanan terbanyak adalah 10-15 tahun yaitu 27 atau (56.3%) orang. Lalu untuk tingkat pendidikan terakhir terbanyak adalah tingkat SMA yaitu 25 (52.1%) orang. Sedangkan mengenai jenis pekerjaan narapidana terbanyak sebelumnya adalah swasta yaitu 26 atau (54.2%). Dan sebagian besar kasus penyebab narapidana masuk kelapas terbanyak adalah dengan penyebab narkoba yaitu 36 (75.0%) orang. Sedangkan untuk tingkat kebermaknaan hidup pada narapidana yaitu lebih dari separuh narapidana mengalami kebermaknaan hidup sedang sebesar 33 (66.3%) orang dengan POM didapatkan indikator tertinggi adalah 29 (60.4%) dan SFM didapatkan indikator tertinggi yaitu ―saya selalu berusaha untuk menemukan tujuan hidup saya‖ sebanyak 30(62.5%). Kesimpulan: narapidana di Lembaga pemasyarakatan perempuan kelas IIA semarang belum mencapai proses kebermaknaan hidup pada tahap kelima yaitu kehidupan bermakna. Hal tersebut dikarenakan pemilihan sikap pasien bergantung pada individu itu sendiri. Adanya penelitian ini dapat menjadi dasar bagi perawat dalam mengindentifikasi tingkat kebermaknaan hidup narapidana sebagai cara untuk meningkatkan makna hidup melalui pemberian dukungan dan motivasi dalam menjalani masa hukumannya di penjara. Adapun intervesi yang diberikan seperti konseling eksistensial, pelatihan produktifitas, dan kegiatan spiritual yang dapat dilakukan secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan makna hidup, optimisme, dan self-efficacy. Kata Kunci : Makna hidup

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan > Ilmu Keperawatan
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 29 Apr 2024 02:32
Last Modified: 29 Apr 2024 02:32
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33549

Actions (login required)

View Item View Item