PENGARUH PEMBERIAN GEL SECRETOM HYPOXIA MESENCHYMAL STEM CELL TERHADAP EKSPRESI GEN -SMA DAN DENSITAS KOLAGEN (Studi eksperimental In Vivo pada Tikus Galur Wistar Model Infeksi Kulit Superfisial yang diinduksi Bakteri Staphylococcus aureus)

Sawitri, Windi (2023) PENGARUH PEMBERIAN GEL SECRETOM HYPOXIA MESENCHYMAL STEM CELL TERHADAP EKSPRESI GEN -SMA DAN DENSITAS KOLAGEN (Studi eksperimental In Vivo pada Tikus Galur Wistar Model Infeksi Kulit Superfisial yang diinduksi Bakteri Staphylococcus aureus). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (372kB)
[img] Text
MBK2118010270_fullpdf.pdf

Download (2MB)

Abstract

Latar belakang: Luka infeksi superfisial menyebabkan delay remodelling akibat penenkanan ekspresi gen alpha smooth musle actin (-SMA) sehingga mengahambat sintesis kolagen. Secretom hipoksia mesenchymal stem cells (SH-MSCs) mengandung berbagai sitokin dan growth factor yang berperan dalam percepatan penyembuhan luka dan penekanan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel SH-MSCs terhadap ekspresi gen -SMA dan densitas kolagen pada jaringan kulit tikus yang mengalami luka infeksi superfisial. Metode: Desain penelitian ini adalah posttest only control grup dengan metode rancang acak lengkap. Sample yang diteliti 24 ekor tikus yang mengalami luka infeksi superfisial akibat induksi bakteri Staphylococcus aureus 5x107 CFU/mL sebanyak 100 µl. Penelitian ini dilakukan empat kelompok yaitu kelompok sehat (K1), kelompok kontrol negatif (K2), perlakuan 1 (P1) dengan gel SH-MSCs dosis 10% dan perlakuan 2 (P2) dengan gel SH-MSCs dosis 20%. Ekspresi gen -SMA dianalisis menggunakan qRT-PCR dan densitas kolagen dianalisis dengan pewarnaan trichome masson. Hasil: Analisis qRT-PCR menunjukkan bahwa terdapat peningkatan ekspresi gen -SMA dikelompok P2 yang tertinggi (10,03±3,78), kemudian di ikuti oleh rerata ekspresi gen -SMA kelompok P1 (4,96±2,77). Rasio terendah pada kelompok perlakuan kontrol negatif sebesar 0,46±0,09. Analisis densitas kolagen juga terjadi peningkatan densitas kolagen dikelompok P2 (35,68±5,28) yang tertinggi, kemudian di ikuti oleh rerata densitas kolagen kelompok P1 (34,78±1,72). Data densitas kolagen terendah yaitu pada kelompok kontrol negatif sebesar 17,39±2,47. Kesimpulan: Pemberian gel SH-MSCs dapat meningkatkan ekpresi gen -SMA dan densitas kolagen pada tikus model luka infeksi superfisial. Kata kunci : Luka infeksi superfisial, staphylococcus aureus, -SMA, densitas kolagen, secretom MSCs

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Biomedik
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 23 Jan 2024 06:05
Last Modified: 23 Jan 2024 06:05
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33312

Actions (login required)

View Item View Item