PERLINDUNGAN KONSUMEN YANG TERIKAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI(PPJB) APABILA PENGEMBANG(DEVELOPER) APARTEMEN DINYATAKAN PAILIT( STUDI TERHADAP APARTEMEN CANDILAND)

Perwiro, Ghea Iffat Zayyan (2023) PERLINDUNGAN KONSUMEN YANG TERIKAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI(PPJB) APABILA PENGEMBANG(DEVELOPER) APARTEMEN DINYATAKAN PAILIT( STUDI TERHADAP APARTEMEN CANDILAND). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Ilmu Hukum_30302000420_fullpdf.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Ilmu Hukum_30302000420_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (205kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan konsumen yang terikat Perjanjian Perikatan Jual Beli (PPJB) dan memberikan gambaran kendala apa saja yang dihadapi serta solusi dalam pelaksanaan perlindungan konsumen yang terikat Perjanjian Perikatan Jual Beli (PPJB) apabila pengembang (developer) apartemen Candiland dinyatakan pailit. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri atas bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis yuridis kualitatif. Rumusan masalah penelitiannya adalah bagaimana keberadaan konsumen dan perlindungan hukum atas pembelian satuan rumah susun berdasarkan perjanjian jual beli dikaitkan dengan kebangkrutan pengembang. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa dalam perkara perlindungan hukum konsumen terkait Pembangunan Jual Beli (PBJB) Apartemen Candiland, pengembang dikatakan pailit dan konsumen mengajukan perlindungan melalui proses litigasi ke Pengadilan Negeri Semarang dan ke Mahkamah Agung. Dalam penyelesaian di Pengadilan Negeri Semarang, unit Apartemen Candiland yang telah dibayar lunas oleh konsumen dianggap terpisah dari objek sengketa yang dijadikan jaminan oleh pengembang kepada BTN. Konsumen berpendapat tidak ada alasan bagi bank untuk mengeksekusi unit apartemennya karena Perjanjian Kredit tidak ada hubungannya dengan mereka. Hambatan dalam perlindungan konsumen muncul karena lemahnya regulasi yang mengatur posisi konsumen. Keadaan konsumen dalam kepailitan tidak diatur secara khusus dalam KUH Perdata, UU Kepailitan, atau UU Perlindungan Konsumen. Konsumen Apartemen Candiland dianggap sebagai kreditur karena mempunyai piutang dari perjanjian tersebut. Meski tidak mempunyai agunan yang signifikan, namun mereka tergolong kreditor ganda berdasarkan undang-undang kepailitan dan PKPU. Pasal 36, 37, dan 249 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 menegaskan status kreditor konkuren. Kata Kunci: Perlindungan Konsumen; Perlindungan Hukum; PPJB; Kepailitan

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 18 Jan 2024 06:10
Last Modified: 18 Jan 2024 06:10
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33206

Actions (login required)

View Item View Item