ANALISIS YURIDIS HAK MEWARIS ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN BEDA AGAMA BERDASARKAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

Rahmat, Muhammad Naufal Ibnu (2023) ANALISIS YURIDIS HAK MEWARIS ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN BEDA AGAMA BERDASARKAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Ilmu Hukum_30302000347_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Ilmu Hukum_30302000347_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (121kB)

Abstract

Pernikahan beda agama adalah perkawinan seorang pria dan wanita yang memeluk keyakinan agama yang berbeda. Dengan terjadinya perkawinan, maka akan menimbulkan akibat hukum yaitu perihal hak mewaris anak. Perbedaan agama dalam urusan warisan merupakan isu yang signifikan dalam pemikiran hukum Islam serta hukum perdata dewasa ini. Dari permasalahan ini penulis menemukan dua rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana hak mewaris anak yang lahir dari perkawinan beda agama ditinjau dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Kompilasi Hukum Islam, dan 2) Bagaimana alasan yuridis terkait alasan penghalang ahli waris mendapatkan harta waris dari pewaris yang berbeda agama menurut Kompilasi Hukum Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, dengan sumber data yang digunakan merupakan data sekunder. Dengan metode pengumpulan data yaitu dengan cara studi pustaka. Teknik analisa data yaang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Apabila dilihat dari sudut pandang Hukum Perdata yang didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yaitu 832 KUH Perdata, perbedaan agama tidak menjadi persoalan hak mewaris anak. Sedangkan dalam Hukum Islam, di Indonesia berpedoman pada Kompilasi Hukum Islam perbedaan agama menyebabkan anak tidak mendapatkan hak mewaris. 2) Alasan yuridis penghalang pada hak mewaris anak yang lahir dari perkawinan beda agama adalah didasarkan pada Pasal 171 huruf (c) yang menyebutkan bahwa pewaris dan ahli waris harus sama-sama beragama Islam. Sehingga jelas kiranya bahwa anak yang lahir dari perkawinan beda agama tidak mendapatakan hak mewaris. Kata Kunci : Perkawinan Beda Agama, Hak Mewaris, Hukum Perdata, Hukum Islam

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 18 Jan 2024 02:50
Last Modified: 18 Jan 2024 02:50
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33199

Actions (login required)

View Item View Item