FORMULASI PENGATURAN PERLAKUAN HUKUM TERHADAP ANAK PELAKU KEJAHATAN

Ramadhana, Danang Syahdifa (2023) FORMULASI PENGATURAN PERLAKUAN HUKUM TERHADAP ANAK PELAKU KEJAHATAN. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Ilmu Hukum_30302000338_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Ilmu Hukum_30302000338_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (98kB)

Abstract

Negara menjunjung tinggi hak asasi manusia, termasuk di dalamnya hak asasi anak yang ditandai dengan adanya jaminan perlindungan dan pemenuhan hak anak dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan beberapa ketentuan peraturan perundang-undangan baik yang bersifat nasional maupun yang bersifat internasional. Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak mampu bertanggung jawab dalam keberlangsungan bangsa dan negara, setiap anak perlu mendapat kesempatan yang seluas luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial. Untuk itu, perlu dilakukan upaya perlindungan untuk mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya tanpa perlakuan diskriminatif. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris, yaitu suatu pendekatan yang mengacu pada peraturan-peraturan tertulis untuk kemudian dilihat bagaimana implementasinya di lapangan. Dalam penelitian ini tidak hanya menekankan pada aturan-aturan yang ada dalam ilmu hukum (aspek hukum), namun juga menekankan pada praktek yang dilakukan di lapangan. Penelitian dengan pendekatan yuridis empiris memusatkan pada metode analisa kualitatif yaitu, memusatkan perhatiannya pada prinsip umum yang mendasari perwujudan pola-pola yang ada dalam kehidupan manusia. Penanganan perkara anak yang disamakan dengan perkara orang dewasa dipandang tidak pantas karena akan merugikan kepentingan anak yang bersangkutan. Sistem yang demikian memberikan tekanan ketika pemeriksaan perkaranya sedang berlangsung akan mempengaruhi sikap mentalnya. Anak akan merasa sangat ketakutan, merasa stres dan akibat selanjutnya ia menjadi sosok yang pendiam dan tidak kreatif. Tujuan Sistem Peradilan Pidana Anak dengan pandangan pembinaan secara individu yang dipentingkan adalah penekanan pada permasalahan yang dihadapi pelaku, bukan pada perbuatan/kerugian yang diakibatkan. Kata Kunci: Anak; Tindak Pidana; Perlindungan Anak;

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 18 Jan 2024 02:51
Last Modified: 18 Jan 2024 02:51
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33196

Actions (login required)

View Item View Item