ANALISIS PERBAIKAN KECACATAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (Studi Kasus di CV. HALILINTAR PERKASA)

IRAWAN, NUR (2023) ANALISIS PERBAIKAN KECACATAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (Studi Kasus di CV. HALILINTAR PERKASA). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img]
Preview
Text
Teknik Industri_31601900059_fullpdf.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text
Teknik Industri_31601900059_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (365kB)

Abstract

CV Halilintar Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang mebel yang memproduksi pembuatan meja, kursi dan almari. CV Halilintar Perkasa memiliki jumlah karyawan sebanyak 15 orang yang dibagi dalam beberapa bagian produksi. Sistem produksi yang dilakukan adalah menggunakan sistem make to order. Permasalahan yang ada pada CV Halilintar Perkasa yaitu terdapat banyaknya produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau biasa disebut dengan produk cacat, terutama pada produk kursi. Metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah ini adalah Integrasi Quality Control Circle (QCC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Jenis kecacatan menjadi 4 jenis yaitu cacat permukaan, cacat bentuk, retak dan warna. Jumlah masing-masing produk cacat adalah : cacat permukaan sebanyak 7 unit, cacat bentuk sebanyak 5 unit, cacat retak sebanyak 7 unit dan cacat warna sebanyak 2 unit. Cacat yang paling dominan atau tinggi adalah cacat permukaan dan cacat retak dengan masing-masing jumlah cacat 7 unit (33%), cacat bentuk (23%) dan cacat warna (9,6%) dari total produksi 134 unit. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan dengan menggunakan diagram pareto maka dari 4 jenis cacat tersebut terdapat 3 cacat dengan total presentase komulatif berada di angka 80% yaitu cacat permukaan sebesar 33% , cacat retak sebesar 57% dan cacat bentuk sebesar 90%%, sehingga perbaikan utama difokuskan pada 3 jenis cacat tersebut. Berdasarkan analisa dari metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adapun nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi yaitu pada faktor manusia dan faktor metode. Kemudian dilakukan penyusunan langkah perbaikan 5W+1H berdasarkan nilai dari Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) adalah cacat permukaan dan retak adalah melakukan training / pelatihan pada pekerja berupa pengenalan alat, kerja dasar, kerja perabot, finishing dan sebaiknya pekerja memperhatikan cara pengunaan mesin yang akan dioperasikan apakah sudah benar dan kalau ada yang kurang sesuai segera dilakukan pengecekan kedua kalinya. Sedangkan perbaikan cacat bentuk adalah pemberitahuan ukuran potongan kayu secara lisan yang akan digunakan agar saat pemotongan sesuai ukuran. Setelah dilakukan adanya perbaikan didapat adanya penurunan yang sangat signifikan yaitu dengan total cacat 1 unit dari jumlah total produksi keseluruhan 89 unit dengan persentase 1,1%. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Quality Control Circle (QCC), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA¬)

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknologi Industri
Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 16 Jan 2024 03:11
Last Modified: 16 Jan 2024 03:11
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/33041

Actions (login required)

View Item View Item