ANALISIS KELAYAKAN DESA SEMBUNGAN MENJADI DESA WISATA HIJAU KECAMATAN KEJAJAR, KABUPATEN WONOSOBO

SUKMA, ANGGITA ARYANA (2023) ANALISIS KELAYAKAN DESA SEMBUNGAN MENJADI DESA WISATA HIJAU KECAMATAN KEJAJAR, KABUPATEN WONOSOBO. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Perencanaan Wilayah dan Kota_31202100055_fullpdf.pdf

Download (4MB)
[img] Text
Perencanaan Wilayah dan Kota_31202100055_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (106kB)

Abstract

Desa wisata adalah sebuah destinasi pariwisata yang menyajikan wisata dengan kedekatan cara hidup dengan masyarakat desa. Wisatawan akan disajikan pada pengalaman menikmati suasana desa dan berinteraksi dengan masyarakatnya. Salah satu desa wisata yang banyak dikenal wisatawan domestik dan mancanegara adalah Desa Wisata Sembungan yang berada di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Desa Sembungan memiliki Golden Sunrise Tercantik di Asia dan telah mendapat penghargaan Desa Wisata Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia memiliki inovasi terkait adanya Desa Wisata Hijau. Konsep desa wisata hijau yang mengintregasikan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial budaya yang berkelanjutan. Hal yang membedakan dengan desa wisata biasa adalah adanya paket wisata yang dikemas berdasarkan potensi unggulan yang dimiliki khas oleh wilayah tersebut, sehingga dapat memberikan pengalaman yang maksimal dan wisatawan pulang dengan membawa kesan tersendiri. Untuk itu penting bagi desa wisata dapat terlebih dahulu mengidentifikasi dan memetakan potensi unggulan yang dapat memiliki nilai jual dan menarik bagi wisatawan. Selain itu peran penting pokdarwis menjadi kunci utama dalam pengembangan desa wisata hijau yang berkelanjutan. Konsep desa wisata hijau ini sangat cocok diterapkan pada Desa Wisata Sembungan, dimana konsep ini secara tidak langsung mengacu pada pengelolaan yang berbasis konservasi. Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo merupakan bagian dari wilayah konservasi. Sebelum menentukan strategi yang harus dilakukan untuk menuju desa wisata hijau, terlebih dahulu dilakukan analisis kelayakan untuk menilai aspek-aspek yang terkait kriteria konsep tersebut. Penilaian kelayakan ini dilakukan dengan metode crosschek, untuk meninjau antara kriteria syarat untuk menjadi desa wisata hijau dan kondisi eksisting di Desa Sembungan dengan melihat dari klasifikasi komponen pariwisata 6A (Attraction, Accessibility, Accomodation, Amenities, Ancillary, Activity), sehingga ditemukan titik temu antara kondisi di wilayah studi dengan syarat yang ada. Penelitian ini dilakukan dengan menunjuk narasumber tertentu karena harus berdiskusi dengan praktisi desa wisata hijau dan para pihak yang ada di Kabupaten Wonosobo seperti dinas, pemerintah desa dan pokdarwis yang mengetahui wilayahnya sehingga kuesioner yang diajukan dapat diisi oleh pihak-pihak yang memahami lokasi tesebut, teknik pemilihan narasumber ini disebut sebagai purposive sampling. Setelah dilakukan telaah data dan penilaian kelayakan oleh para narasumber diketahui bahwa hasil perhitungan menunjukkan angka 74% Desa Sembungan layak untuk dapat menerapkan konsep desa wisata hijau. Namun masih harus ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan agar wilayah tersebut dapat disebut layak dan mendekati sempurna dalam pemenuhan syarat desa wisata hijau. Peran penting pemerintah dan masyarakat yang berkolaborasi dengan developer dengan batasan-batasan tertentu perlu agar membangun fasilitas untuk peningkatan pelayanan lebih profesional dan masih mengangkat budaya khas perlu dilakukan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya pokdarwis perlu untuk lebih ditingkatkan, seperti elatihan pengelolaan media sosial, digitalisasi kepariwisataan dan pelatihan pengelolaan administrasi keuangan ( akuntasi sederhana untuk umkm, kios, homestay, parkir). Kata kunci : Desa wisata hijau, Pokdarwis, Komponen pariwisata

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Fakultas Teknik
Fakultas Teknik > Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi)
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 15 Jan 2024 02:38
Last Modified: 15 Jan 2024 02:38
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/32956

Actions (login required)

View Item View Item