Fatikhasari, Amalia Nurazima (2023) PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma longa L.) TERHADAP KADAR LDL Studi Eksperimental pada Tikus Jantan Galur Wistar yang diinduksi Pakan Tinggi Lemak. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Text
pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) |
|
Text
30101900017_fullpdf.pdf Download (3MB) |
Abstract
Hiperkolesterolemia merupakan kondisi kadar lemak darah terlalu tinggi, sehingga dapat menyumbat pembuluh darah dan merupakan faktor risiko PJK. Pengobatan alternatif seperti flavonoid pada belimbing wuluh diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol dan LDL, serta kurkumin pada kunyit dapat menurunkan penyerapan lemak dan meningkatkan pengeluaran lemak. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak belimbing wuluh dan kunyit terhadap kadar LDL. Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only with control group design ini menggunakan tikus jantan wistar dibagi 6 kelompok random. Kelompok KN (pakan standar, aquadest 28 hari), K-, K+, P1, P2, P3 (pakan tinggi lemak 14 hari, dilanjutkan pakan standar dan aquadest dan simvastatin 0,18mg/200grBB/hari, kombinasi ekstrak belimbing wuluh 240mg/200grBB/hari dan ekstrak kunyit 270mg/200grBB/hari, ekstrak belimbing wuluh 360mg/200grBB/hari dan ekstrak kunyit 135mg/200grBB/hari, ekstrak belimbing wuluh 120mg/200grBB/hari dan ekstrak kunyit 405mg/200grBB/hari selama 14 hari. Hasil rerata kadar LDL yaitu KN (53,60±10,69), K- (193,40±16,86), K+ (100,20±42,48), P1 (118,00±64,71), P2 (104,00±45,28), P3 (78,00±4,69). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis, hasilnya didapatkan perbedaan kadar LDL antar berbagai kelompok (p<0,001), kemudian dilanjutkan uji Mann-Whitney pada KN dibandingkan K-, K+, P1, P2, P3 menunjukkan p=0,009 sehingga terdapat perbedaan signifikan kadar LDL antara KN dengan K-, K+, P1, P2, P3. Kesimpulan yang diperoleh adalah kombinasi ekstrak belimbing wuluh dan ekstrak kunyit pada P1 terbukti menurunkan LDL dengan rerata (118,00 ± 64,71), pada P2 sebesar (104,00 ± 45,28), dan pada P3 sebesar (78,00 ± 4,69). Dengan demikian, P3 merupakan dosis paling optimal dalam menurunkan LDL. Kata kunci: belimbing wuluh, kunyit, flavonoid, kurkumin, LDL, kolesterol, hiperkolesterolemia
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 24 Oct 2023 03:54 |
Last Modified: | 24 Oct 2023 03:54 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/32357 |
Actions (login required)
View Item |