PERBANDINGAN KEDUDUKAN HUKUM WARIS ANAK LUAR KAWIN DALAM HUKUM WARIS ISLAM BERDASARKAN KOMPILASI HUKUM ISLAM DENGAN KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA

Hanggartika, Edo Trisetya (2023) PERBANDINGAN KEDUDUKAN HUKUM WARIS ANAK LUAR KAWIN DALAM HUKUM WARIS ISLAM BERDASARKAN KOMPILASI HUKUM ISLAM DENGAN KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Magister Kenotariatan_21302100023_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Magister Kenotariatan_21302100023_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (190kB)

Abstract

Menurut sistem yang dianut oleh Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan adanya keturunan saja belum terjadi suatu hubungan keluarga antara anak dengan orang tuanya. Anak luar nikah dalam hukum Islam dikenal dengan istilah anak zina atau anak li’an. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis: 1) Untuk mengetahui kedudukan hak waris anak luar kawin berdasarkan Kompilasi Hukum Islam dan Hukum Perdata. 2) Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan kedudukan hukum waris anak luar kawin berdasarkan Kompilasi Hukum Islam dan Hukum Perdata. Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian hukum normatif. Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan perundang-undangan dan metode perbandingan hukum. Jenis data menggunakan data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah preskriptif. Hasil penelitian disimpulkan : 1) Kedudukan hukum anak luar kawin berdasarkan Pasal 100 Kompilasi Hukum Islam Anak yang lahir di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan nasab dengan ibunya dan keluarga ibunya. Dalam Pasal 186 Kompilasi Hukum Islam Anak yang lahir di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan saling mewaris dengan ibunya dan keluarga dari pihak ibunya. sedangkan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata seorang anak yang lahir diluar daripada perkawinan yang sah tidak mempunyai hubungan keperdataan dengan kedua orang tuanya, kecuali Jika ada pengakuan yang dilakukan orang tua biologisnya. 2) Pasal 863 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dimana besaran yang diterima apabila anak luar kawin sudah secara sah diakui maka dalam mewarisi bersama golongan I mendapatkan (sepertiga) dari bagian yang sedianya ia terima seandainya anak sah. Jika mewarisi bersama golongan II dan III maka bagiannya adalah dari seluruh harta warisan, Kemudian Jika mewaris bersama golongan IV maka anak luar kawin menerima bagian. Namun dalam hal pengakuan dilakukan pada saat dalam Perkawinan orang lain maka berlaku Pasal 285 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata maka tidak dapat mendatangkan kerugian baik kepada istri itu maupun anakanak yang dilahirkan dari perkawinan itu. Kata Kunci: Hukum Waris, Anak Luar Kawin, KHI, KUHPerdata

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Kenotariatan
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 24 Oct 2023 03:41
Last Modified: 24 Oct 2023 03:41
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/32333

Actions (login required)

View Item View Item