ALVIONISA, AVI (2023) ANALISIS YURIDIS PENYELESAIAN PERKARA PENCURIAN OLEH ANAK SECARA DIVERSI DALAM MENCAPAI RESTORATIVE JUSTICE. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Text
Magister Ilmu Hukum_20302100140_fullpdf.pdf Download (1MB) |
|
Text
Magister Ilmu Hukum_20302100140_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (46kB) |
Abstract
Pencurian yang dilakukan oleh anak pada tahap penyidikan, Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini penyidik wajib mengupayakan diversi dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari setelah penyidikan dimulai. Proses diversi dilaksanakan paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya diversi. Apabila upaya diversi dalam jangka waktu proses penyidikan gagal, maka perkara pencurian tersbut dapat di tingkatkan dan dilanjutkan ke tahap penuntutan. Penyerahan berkas perkara, tanggungjawab tersangka, dan barang bukti dilimpahkan ke penuntut umum di Kejaksaan Negeri. Kejaksaan Negeri melalui penuntut umum di beri kewenangan untuk melakukan pendekatan restorative justice melalui diversi terhadap perkara pencurian oleh anak wajib mengupayakan paling lama 7 (tujuh) hari setelah menerima berkas perkara dari penyidik Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengkaji dan menganalisis Penyelesaian Perkara Pencurian Oleh Anak Secara Diversi Dalam Mencapai Restorative justice dan Untuk mengkaji dan menganalisis Kendala Penyelesaian Perkara Pencurian Oleh Anak Secara Diversi Dalam Mencapai Restorative justice Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Yuridis Sosiologis, spesifikasi dalam penelitian ini bersifat deskriftif analistis, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, menggunakan pengumpulan data dengan wawancara dan studi kepustakaan, analisis data secara kualitatif, permasalahan dianalisis dengan teori, penegakan hukum dan kepastian hukum. Hasil penelitian ini menunjukkan penyelesaian perkara pencurian oleh anak secara diversi dalam mencapai restorative justice dimasa yang akan datang dilakukan dengan jenis tindak pidana ringan dimana yang masih bisa diselesaikan dalam kasus pencurian yang dilakukan oleh anak yang tidak memerlukan tindak lanjut cukup mendapatkan peringatan, dengan proses mediasi secara musyawarah dan mufakat baik pihak korban maupun pelaku dan keluarga korban maupun keluarga pelaku. Dalam proses penyelesaian perkara pelaku dalam hal ini dapat bertanggung jawab atas perbuatannya. Dan Kendala utama yang dihadapi dalam melakukan pendekatan restorative justice melalui diversi pada tahap prapenuntutan di Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon antara lain tuntutan ganti rugi yang dimuita korban terlalu tinggi sehingga tidak mampu dipenuhi oleh pelaku, selain itu adanya keinginan dari korban untuk melanjutkan perkara sampai proses peradilan sehingga pelaku mempunyai efek jera. Kata Kunci: Tindak Pidana Pencurian, Restorative justice, Diversi
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 5 UNISSULA |
Date Deposited: | 19 Oct 2023 06:55 |
Last Modified: | 19 Oct 2023 06:55 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/32087 |
Actions (login required)
View Item |