EKUIVALEN, MUHAMMAD SINFANI (2023) ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN LOT FOR LOT (LFL) (Studi Kasus CV. HALILINTAR PERKASA ). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG.
Text
Teknik Industri_31601900053_fullpdf.pdf Download (2MB) |
|
Text
Teknik Industri_31601900053_pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (253kB) |
Abstract
CV. Halilintar Perkasa merupakan perusahaan yang berdiri sejak tahun 2013. Perusahaan ini memproduksi furniture. CV Halilintar Perkasa selama ini masih menggunakan metode konvensional pengendalian persediaan bahan bakunya. Hal tersebut menyebabkan perhitungan yang kurang tepat sehingga perlu dilakukan analisis terhadap pengendalian bahan bakunya agar mendapatkan hasil yang optimal. Dapat dilihat dari adanya sisa atau overstock di gudang sehinga perusahaan mengeluarkan biaya yang berlebih. Perusahaan memiliki 4 jenis bahan baku yaitu kayu, lem kayu, paku dan plitur. Pada studi kasus ini telah dilakukan perhitungan melalui teknik pendekatan yang digunakan yaitu metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Lot For Lot. Adapun langkah-langkah perhitungan EOQ yang meliputi perhitungan demand, perhitungan biaya pemesanan, perhitungan biaya penyimpanan, perhitungan pemesanan bahan baku, perhitungan frekuensi pemesanan, perhitungan total biaya persediaan bahan baku, penentuan Safety Stock, dan penentuan Reorder Point. Setelah dilakukan perhitungan pada semua bahan baku tersebut, maka didapatkan kebutuhan bahan baku kayu sebesar 140 m , perhitungan frekuensi pemesanan sebanyak 8 kali dan total biaya persediaan bahan baku sebesar Rp 3.475.947. Selanjutnya, mencari perhitungan Safety Stock yang diperoleh sebanyak 25,9497 m 3 dan Reorder Point sebanyak 31 hari. Kebutuhan bahan baku lem kayu sebanyak 71 kg, frekuensi pemesanan sebanyak 4 kali dan total biaya persediaan sebesar Rp 1.768.919. Selanjutnya, mencari perhitungan Safety Stock yang diperoleh sebanyak 6,72 kg dan Reorder Point sebanyak 67 hari. Kebutuhan bahan baku paku sebanyak 50 kg, frekuensi pemesanan sebanyak 3 kali dan total biaya persediaan sebesar Rp 1.250.846. Selanjutnya, mencari perhitungan Safety Stock yang diperoleh sebanyak 3,36 kg dan Reorder Point sebanyak 97 hari. Kebutuhan bahan baku plitur sebanyak 41 kg, frekuensi pemesanan sebanyak 2 kali dan total biaya persediaan sebesar Rp 1.021.285. Selanjutnya, mencari perhitungan Safety Stock yang diperoleh sebanyak 2,24 kg dan Reorder Point sebanyak 121 hari. Adapun perhitungan yang dilakukan dengan metode Lot For Lot meliputi kebutuhan persediaan bahan baku, biaya pemesanan, dan frekuensi pemesanan. Didapatkan perhitungan total biaya persediaan dengan metode Lot For Lot untuk bahan baku kayu sebesar Rp 2.627.480, bahan baku lem kayu sebesar Rp 2.627.480, bahan baku paku sebesar Rp 2.627.480, dan bahan baku plitur sebesar Rp 2.627.480. Setelah membandingkan ketiga metode serta mempertimbangkan dari aspek kebutuhan bahan baku, frekuensi pemesanan, safety stock serta reorder point. Maka didapatkan hasil biaya persediaan bahan baku optimal, yaitu dengan metode Economic Order Quantity. Pada perhitungan metode konvensional didapatkan hasil sebesar Rp 13.900.909 yang dimana terdapat penghematan sebesar 46% pada perhitungan dengan metode Economic Order Quantity sebesar Rp 7.516.894. Kata Kunci : Bahan Baku, Economic Order Quantity, Furniture, Pengendalian Persediaan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri |
Depositing User: | Pustakawan 3 UNISSULA |
Date Deposited: | 18 Oct 2023 02:55 |
Last Modified: | 18 Oct 2023 02:55 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/31927 |
Actions (login required)
View Item |