PERLINDUNGAN HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL KOMUNAL KOPI GAYO ACEH DALAM MEWUJUDKAN EKONOMI KREATIF

Khoeronnajmi, Muhammad Helmi (2023) PERLINDUNGAN HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL KOMUNAL KOPI GAYO ACEH DALAM MEWUJUDKAN EKONOMI KREATIF. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Ilmu Hukum_30302000009_fullpdf.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Ilmu Hukum_30302000009_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (65kB)

Abstract

Hak Kekayaan Intelektual merupakan perlindungan terhadap karya – karya yang timbul karena adanya kemampuan intelektualitas manusia. Indikasi Geografis sebagai suatu “tanda” mewakili nama asal daerah/wilayah penghasil barang tertentu memperlihatkan bahwa objek perlindungan indikasi geografis lebih ke arah barang yang dihasilkan secara alamiah karena faktor alam atau hasil kreasi manusia yang ada di daerah/wilayah tersebut, sehingga memiliki karakteristik khusus. Salah satu produk IG yaitu Kopi Gayo Aceh, Kopi dengan karakteristik body dan aroma yang kuat dengan tingkat keasaman yang rendah dan sedikit rasa rempah (spice). Salah satu contoh kasus terkait perlindungan Indikasi Geografis yaitu kopi gayo yang didaftarkan oleh perusahaan Belanda (Holland Coffee B.V) di dunia internasional dengan nama Gayo Mountain Coffee. Adanya kasus tersebut menunjukkan bahwa diperlukannya perlindungan hukum terhadap Kekayaan Intelektual Komunal Indikasi Geografis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perlindungan Hukum Kekayaan Intelektual Komunal Indikasi Geografis Kopi Gayo Aceh dalam mewujudkan Ekonomi Kreatif. Untuk mengetahui pelaksanaan perlindungan Indikasi Geografis Kopi Gayo Aceh, dan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi perlindungan hukum Kekayaan Intelektual Komunal Indikasi Geografis dan solusinya. Metode pendekatan yang dilakukan yaitu pendekatan yuridis sosiologis. Pendekatan yuridis sosiologis yaitu pendekatan dengan melihat kenyataan hukum di dalam masyarakat. Pendekatan sosiologis hukum merupakan pendekatan yang digunakan untuk melihat beberapa aspek hukum dalam interaksi sosial di dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai penunjng untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi temuan bahan non hukum bagi keperluan penelitian atau penulisan hukum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kopi Gayo Aceh telah didaftarkan sebagai Indikasi Geografis oleh Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG) kepada Kementerian Hukum dan HAM R.I. pada tanggal 28, April 2010. Konsep pelindungan Hak Kekayaan Komunal meliputi Perlindungan Defensif (defensive protection) dengan menerapkan inventarisasi dan perlindungan secara positif (positive protection) yaitu melalui Pasal 1 ayat (6) Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, Pasal 24 ayat (1) Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif, Pasal 5 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2022 tentang Kekayaan Intelektual Komunal. Pemerintah Kabupaten Gayo melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan, advokasi, dan pembinaan terhadap kelompok usaha tani dalam rangka menjaga kualitas, karakteristik dan reputasi Kopi Gayo Aceh. (2) Faktor utama yang menghambat perlindungan hukum KIK Kopi Gayo Aceh yaitu faktor hukum karena berdasarkan Pasal 103 Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, ketentuan tindak pidana yang telah diatur merupakan delik aduan. Dalam hal ini Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG) dituntut untuk aktif terhadap adanya pelanggaran yang melibatkan Kopi Gayo Aceh. Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Indikasi Geografis, Kopi Gayo

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 18 Oct 2023 01:40
Last Modified: 18 Oct 2023 01:40
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/31769

Actions (login required)

View Item View Item