PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMILIK SERTIFIKAT TANAH DALAM PERJANJIAN HUTANG – PIUTANG YANG SERTIFIKATNYA DIJAMINKAN KE PIHAK KETIGA TANPA PERSETUJUAN DARI PEMILIK SERTIFIKAT

Emilia, Arista (2023) PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMILIK SERTIFIKAT TANAH DALAM PERJANJIAN HUTANG – PIUTANG YANG SERTIFIKATNYA DIJAMINKAN KE PIHAK KETIGA TANPA PERSETUJUAN DARI PEMILIK SERTIFIKAT. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
Ilmu Hukum_30301900052_fullpdf.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Ilmu Hukum_30301900052_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (479kB)

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman yang lebih maju tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat pada umumnya masih banyak yang meminjam uang dengan jumlah yang besar kepada pihak perseorangan maupun bank dengan sebuah jaminan benda berharga yang mereka miliki tanpa memikirka adanya sebuah resiko besar yang akan terjadi dari keputusan yang diambil apabila salah satu pihak antara peminjam dengan pemberi pinjaman melakukan sebuah tindakan wanprestasi yang tentunya akan memberikan kerugian bagi salah satu pihak, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum bagi pemilik sertifikat dalam upaya mempertahankan hak miliknya berupa sertifikat tanah beserta bangunan yang dijaminkan sebagai jaminan hutang-piutang oleh orang lain kepada lembaga keuangan dan penelitian ini juga bertujuan untuk peran pihak ketiga sebagai lembaga keuangan dalam memberikan solusi sebagai bentuk upaya penyelesaian sengketa yang terjadi. Metode pendekatan yang digunakan Yuridis Sosiologis, Spesifikasi Peneltian, Deskriptif Analitis, data yang dgunakan adalah data Primer dan Sekunder, Observasi dan metode pengumpulan data dengan wawancara dan kajian melalui data primer dengan wawancara dan observasi sedangkan untuk data sekunder dengan studi dokumen dan studi kepustakaan objek penelitian sehingga dapat menghasilkan metode analisis data secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa didalam sebuah perjanjian hutang- piutang sering sekali adanya sikap wanprestasi yang dilakukan baik dari pihak peminjam maupun dari pihak pemberi pinjaman yang sangat merugikan bagi salah satu pihak, terlebih lagi apabila hutang-piutang yang dilakukan dengan perseorangan yang tidak dibuat dengan surat perjanjian secara tertulis yang sah dan apabila perikatan ini mengakibatkan debitur harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan. Permasalahan hutang-piutang yang dilakukan oleh dua orang tanpa adanya sebuah perjanjian yang sah dan jelas cenderung memicu adanya kelalaian yang pada umumnya dilakukan oleh pihak debitur sebagai peminjam karena tidak mampu melakukan pembayaran sesuai dengan ketentuan dan perjanjian yang sudah disepakati kedua belah pihak tersebut, akan tetapi apabila kelalaian yang terjadi dilakukan oleh pihak kreditur sebagai pemberi pinjaman dengan menjaminkan kembali benda yang di jadikan sebagai jaminan kepada bank dengan nilai pinjam lebih tinggi diluar dari sepengetahuan pemilik benda tersebut, oleh sebab itu dalam perjanjian hutangpiutang sebaiknya dibuat secara tertulis dihadapan notaris agar menjadi suatu bukti yang sah apabila terjadi suatu bentuk wanprestasi dari salah satu pihak. Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Pemilik Sertifikat, Perjanjian Hutang – Piutang

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 11 Oct 2023 06:45
Last Modified: 11 Oct 2023 06:45
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/31511

Actions (login required)

View Item View Item