Agustina, Riza (2015) AN INTERPERSONAL MEANING ANALYSIS ON TEACHER’S SCAFFOLDING TALK DURING ENGLISH LESSON OF SMAN 2 REMBANG IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016. Undergraduate thesis, Fakultas Bahasa UNISSULA.
|
Text
Cover.pdf Download (158kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (184kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (143kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (183kB) | Preview |
Abstract
Kata Kunci: Analisis, Interpersonal Meaning, Scaffolding Talk Interpersonal meaning adalah arti yang menunjukkan suatu pandangan dan cara berfikir pembicara. Interpersonal meaning merupakan bagian dari functional grammar. Functional grammar digunakan untuk mendeskripsikan bahasa dalam istilah-istilah secara fungsional. Functional grammar melihat bahasa sebagai sebuah sumber untuk membuat arti. Functional grammar mencoba untuk mendeskripsikan bahasa dalam penggunaan yang sebenarnya dan fokus pada tujuan, isi dan konteksnya. Dalam mempelajari functional grammar, kita dapat menggunakan berbagai maca•� �� Salah satunya adalah dengan menggunakan scaffolding tal k. Scaffolding talk adalah suatu ungkapan atau pernyataan yang digunakan oleh guru untuk berinteraksi dan memberikan suatu instruksi kepada siswa. Scaffolding talk sangat menarik untuk diteliti karena scaffolding talk berperan penting dalam proses belajar mengajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tau realisasi dari scaffolding talk guru dan untuk mencari tau tipe-tipe mood yang mendominasi scaffolding talk guru pada saat pelajaran bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan qualitative research. Peneliti memperoleh data dari rekaman scaffolding talk guru dalam satu kali pertemuan. Kemudian data tersebut dijelaskan dan dianalisis berdasarkan sistem mood. Satuan yang dianalisis berbentuk klausa. Objek dari penelitian ini adalah salah satu guru di SMA N 2 Rembang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa interpersonal meaning direalisasikan melalui analisis klausa berdasarkan stuktur mood dan residue. Struktur mood terdiri dari �ubjek dan finite. Sedangkan struktur residue terdiri dari predicat or, complement dan adjunct. Tipe mood yang mendominasi adalah declarative yang mana terdapat 32 kalusa atau 48%. Terdapat pula 21 kalusa atau 31% untuk interrogative dan 14 kalusa atau 21% untuk imperative. Hal ini menunjukkan bahwa klausa yang mendominasi scaffolding talk guru adalah untuk memberikan informasi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PE English |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi > Pendidikan Bahasa Inggris |
Depositing User: | Pustakawan 1 UNISSULA |
Date Deposited: | 17 Feb 2016 03:56 |
Last Modified: | 17 Feb 2016 03:56 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/3135 |
Actions (login required)
View Item |