FENOMENA MENIKAH TANPA ANAK (CHILDFREE) DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus Konten Kreator Youtube Gita Savitri Devi)

ISHOM, MUHAMMAD ULIL (2023) FENOMENA MENIKAH TANPA ANAK (CHILDFREE) DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus Konten Kreator Youtube Gita Savitri Devi). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG.

[img] Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30501900046_fullpdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah)_30501900046_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (137kB)

Abstract

Childfree merupakan sebuah topik yang sedang fenomenal dalam kultur masyarakat Indonesia yang lazimnya menjunjung tinggi sifat dan budaya luhur ketimuran. Meskipun fenomena ini sudah terjadi sebelumnya, namun istilah childfree muncul di Indonesia diawali dengan pernyataan salah seorang konten kreator youtube dalam akun media sosialnya, yang mendeklarasikan dirinya Childfree atau keputusan untuk tidak memiliki anak merupakan salah satu perubahan paling luar biasa dalam keluarga modern. Istilah ini dibuat dalam bahasa Inggris pada akhir abad ke 20 Penelitian ini bertujuan untuk memahami alasan Gita Savitri Devi dan suaminya memilih keputusan menikah tanpa anak dan meninjau lebih dalam bagaimana hukumnya dalam Islam ketika pasangan suami istri yang memilih untuk tidak memiliki anak dalam pernikahannya berdasarkan alasan yang beragam.Namun, disini Gita Savitri melakukan childfree lewat sebuah perjanjian sebelum menikah dengan Paul. Lebih lanjut ia menjelaskan keyakinan untuk tidak memiliki anak diambil setelah kontemplasi lama tentang identitas keperempuannya, Gita melihat perempuan setelah menikah selalu ditanyakan mengenai buah hati karena hal tersebut diangap sebegai bagian identitas gender. Padahal, bagi Gita, semestinya pertanyaan tentag tujuan, termasuk memiliki anak ialah hal yang penting dengan menyadari tujuan orang akan membuat keputusan dengan kesadaran bukan sekadar memenuhi tuntutan atau pola umum Childfree dengan niat untuk membatasi keturunan adalah bertentangan dengan syariat Islam dan tujuan pernikahan. Syariat Islam yang agung menganjurkan umatnya untuk menikah dan memperbanyak keturunan. Banyaknya keturunan tersebut tentunya harus disertai dengan kualitas umat yang baik demi menunjang tegaknya agama Islam hingga hari kiamat. Sakînah, mawaddah dan rahmah sebagai tujuan pernikahan dapat digapai dengan hadirnya anak dalam kehidupan rumah tangga, meskipun anak merupakan rezeki dari Allah Swt., akan tetapi patutnya sebagai hamba yang taat senantiasa berusaha memilikinya. Selain itu, berusaha memiliki keturunan merupakan sesuatu yang bernilai ibadah, dan sunah para nabi. Kata Kunci : Childfree, Gita Savitri Devi, Hukum Islam

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions: Fakultas Agama Islam
Fakultas Agama Islam > Syari'ah (Ahwal Syakhshiyah)
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 10 Oct 2023 06:30
Last Modified: 10 Oct 2023 06:30
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/31331

Actions (login required)

View Item View Item