REKONSTRUKSI REGULASI HUKUMAN KEBIRI GUNA PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL BERDASARKAN NILAI KEADILAN

Simatupang, Nursariani (2023) REKONSTRUKSI REGULASI HUKUMAN KEBIRI GUNA PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL BERDASARKAN NILAI KEADILAN. Doctoral thesis, UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG.

[img] Text
10302000061.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Publikasi NURSARINI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang rekonstruksi regulasi sanksi pidana kebiri guna perlindungan terhadap anak sebagai korban kekerasan seksual berbasis nilai keadilan. Anak bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia, keberlangsungan bangsa dan negara. Pasal 28 B ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945, negara menjamin hak setiap anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Anak kerap menjadi korban kekerasan seksual. Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan kekerasan seksual pada anak adalah aturan hukum yang kurang melindungi anak. Hukuman kebiri dapat dilaksanakan dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan pada Pasal 81 ayat (7) UU Nomor 17 Tahun 2016. Pembentuk UU Perlindungan Anak telah bersikap diskriminatif yaitu dengan cara menerapkan perlakuan berbeda dalam hal melindungi anak sebagai korban kekerasan seksual. Fokus kajian penelitian ini adalah: Mengapa regulasi sanksi pidana kebiri guna perlindungan terhadap anak sebagai korban kekerasan seksual belum berbasis nilai keadilan, bagaimana kelemahan-kelemahan sanksi pidana kebiri guna perlindungan terhadap anak sebagai korban kekerasan seksual, bagaimana rekonstruksi regulasi sanksi pidana kebiri guna perlindungan terhadap anak sebagai korban kekerasan seksual berbasis nilai keadilan. Paradigma konstruktivisme, suatu paradigma yang memandang bahwa ilmu hukum itu tidak hanya berurusan dengan peraturan perundang-undangan semata, tetapi juga dengan melihat realitas yang ada. Pendekatan dalam penelitian ini bersifat empiris atau sosiologis. Metode penelitian hukum empiris atau sosiologis bertitik tolak dari data primer yakni data yang diperoleh dari lapangan, yang dilakukan melalui pengamatan, dan wawancara. Teori yang digunakan adalah Teori Keadilan, Teori Sistem Hukum, Teori Kebijakan Kriminal, Teori Perlindungan Hukum. Berdasarkan penelitian bahwa Regulasi sanksi pidana kebiri guna perlindungan terhadap anak sebagai korban kekerasan seksual yang terdapat dalam pengaturan tersebut belum berbasis nilai keadilan, karena hanya mengutamakan kepada pelaku kekerasan seksual yang tertuang dalam Pasal 81 ayat (4) dan (5). Padahal, sebagai kejahatan yang luar biasa, kekerasan seksual terhadap anak merupakan kejahatan yang melanggar hak asasi anak. Kelemahan sanksi pidana kebiri guna perlindungan terhadap anak sebagai korban kekerasan seksual adalah kelemahan dalam substansi hukum, kelemahan struktur hukum, dan kelemahan budaya hukum. Rekonstruksi regulasi sanksi pidana kebiri guna perlindungan terhadap anak sebagai korban kekerasan seksual berbasis nilai keadilan, meliputi: rekonstruksi nilai, dan rekonstruksi norma hukum. Kata kunci: rekonstruksi, kebiri, perlindungan, keadilan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Program Doktor Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 3 UNISSULA
Date Deposited: 05 Sep 2023 06:30
Last Modified: 05 Sep 2023 06:30
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/30990

Actions (login required)

View Item View Item