Pujiati, Endang (2023) KONSTRUKSI PIDANA PROSES HUKUM PENCABULAN OLEH PELAKU ANAK TERHADAP KORBAN ANAK (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Semarang). Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG.
Text
20302100035_fullpdf.pdf Download (1MB) |
|
Text
pernyataan_publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (71kB) |
Abstract
Perkara persetubuhan terhadap anak di bawah umur oleh anak di bawah umur dimana hal tersebut termasuk dalam kejahatan kesusilaan yang sangat mencemaskan dan memunculkan pengaruh psikologis terhadap korbannya yang juga di bawah umur maka penanganan tindak pidana ini harus ditangani secara serius. bagaimana perlakuan yang diberikan apabila adalah seorang anak yang melakukan kejahatan pencabulan tersebut. Hal ini sering menjadi polemik tentang bagaimana seharusnya perlakuan yang harus diberikan. Apakah si anak akan mendapat perlakuan yang sama dengan seorang dewasa yang melakukan kejahatan tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis (1) partikularitas pelaku anak tindak pencabulan terhadap "Anak" sebagai korban, (2) proses hukum pidana terhadap pelaku anak tindak pidana pencabulan terhadap korban anak, (3) skema pencegahan tindakan pencabulan yang dilakukan oleh anak sebagai upaya stakeholder negara melalui instansi terkait demi perkembangan kehidupan anak bangsa yang beradab. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Spesifikasi penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau dari sumber pertama dan belum diolah oleh pihak lain. Sedangkan data sekunder diperoleh dari penelitian kepustakaan yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: (1) Jenis dan istilah tentang pencabulan yaitu yang juga bisa dilakukan oleh seorang anak sebagai pelaku yaitu exhbitionism yaitu sengaja memamerkan alat kelamin kepada orang lain. Voyeurrism yaitu mencium seseorang dengan bernafsu. Fondling yaitu mengelus/meraba alat kelamin seseorang. Fellation yaitu memaksa seseorang untuk melakukan kontak mulut. (2) Dalam Putusan Perkara Nomor 16/Pid.Sus.Anak/2017/PN Smg, hakim mempertimbangkan dari tuntuan Jaksa untuk menjatuhkan putusan pidana tindakan berupa perawatan di LPKS Panti Sosial Marsudi Putra Antasena Magelang selama 1 (satu) Tahun. Sebenarnya di tingkat praktis, perbedaan antara pidana dan tindakan sering agak samar, namun di tingkat ide dasar keduanya memiliki perbedaan fundamental. (3) Pemerintah mengeluarkan peraturan yang membuat perusahaan Internet Service Provider (ISP) melakukan pembatasan akses ke situs pornografi. Pemerintah mengeluarkan peraturan perundangan yang membatasi kemampuan situs pencari (search engine). Kata Kunci: Konstruksi Pidana, Pencabulan, Pelaku Anak.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum |
Depositing User: | Pustakawan 3 UNISSULA |
Date Deposited: | 31 Aug 2023 04:28 |
Last Modified: | 31 Aug 2023 04:28 |
URI: | http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/30843 |
Actions (login required)
View Item |