MEKANISME DIVERSI TERHADAP PERKARA ANAK DALAM PROSES PENYIDIKAN DI POLRES SEMARANG

UTAMI, YUNI (2023) MEKANISME DIVERSI TERHADAP PERKARA ANAK DALAM PROSES PENYIDIKAN DI POLRES SEMARANG. Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (441kB)
[img] Text
20302100111_fullpdf.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penyelesaian perkara anak yang berhadapan dengan hukum merupakan hal yang masih menarik untuk dikaji, tindak pidana tidak akan pernah terjadi tanpa adanya niat dari pelaku dan adanya suatu perbuatan. Tindak pidana tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, justru sering dilakukan oleh seorang anak yang seharusnya tidak kompetensinya untuk berbuat kejahatan terlebih melakukan perbuatan pidana. Berdasarkan perkembangan dalam penerapan hukum pidana anak yang melakukan tindak pidana tetap harus diproses secara hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis bagaimana mekanisme diversi terhadap perkara anak dalam proses penyidikan di Polres Semarang dan apa saja hambatan untuk penyelesaian mekanisme diversi terhadap perkara anak dalam proses penyidikan di Polres Semarang. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Spesifikasi penelitian ini bersifat deskriptif analitis, dilakukan dengan cara studi kepustakaan. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Berdasarkan hasil penelitian dipahami bahwa penyelesaian tindak pidana anak yang berkonflik dengan hukum di wilayah Kepolisian Resor Semarang dilakukan dengan menggunakan Sistem Peradilan Pidana Anak, dimana dalam penanganannya aparat penegak hukum dalam hal ini penyidik wajib mengupayakan Diversi. Hal ini sebagaimana dimaksud diatur dalam ketentuan Pasal 5 ayat (3) dan Pasal 7 UU ayat (1) Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, namun penerapan diversi terhadap anak yang berkonflik dengan hukum di wilayah Hukum Kepolisian Resor Semarang belum maksimal karena terdapat sejumlah kendala yaitu ada persyaratan formil dalam Pasal 7 ayat (2) yang mana diversi hanya dapat dilakukan tindak pidana yang: a. diancam dengan pidana penjara dibawah 7 (tujuh) tahun: dan b. bukan merupakan pengulangan tindak pidana. Perkara yang telah ditangani oleh Penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Semarang, Laporan Polisi tanggal 28 Oktober 2021 tentang dugaan Tindak Pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh pelaku anak inisial VB usia 15 tahun 3 bulan dengan korban inisial AE. Pelaku VB telah melakukan tindak pidana pencurian sepeda motor dan dalam perjalanan penyidikan telah terjadi kesepakatan antara pelaku dan korban untuk menyelesaikan perkara tersebut dengan jalur kekeluargaan. Pelaku adalah anak sehingga penyelesaian perkara menggunakan mekanisme diversi, tetapi tidak memenuhi syarat formil (ancaman tindak pidana diatas 7 tahun) sehingga diversi tidak bisa dilaksanakan di tingkat penyidikan dan perkara tetap dilanjutkan ke tahap penuntutan (melalui mekanisme peradilan formil). Kata Kunci: Mekanisme, Diversi, Perkara Anak, Penyidikan

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 15 Aug 2023 07:01
Last Modified: 15 Aug 2023 07:01
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/30488

Actions (login required)

View Item View Item