ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR YANG DILAKUKAN BERSAMA-SAMA (STUDI KASUS POLRESTABES SEMARANG)

Afif, Dhaffa Maulana (2023) ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR YANG DILAKUKAN BERSAMA-SAMA (STUDI KASUS POLRESTABES SEMARANG). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (137kB)
[img] Text
30301900093_fullpdf.pdf

Download (1MB)

Abstract

Perkembangan perilaku manusia pun dari segi hukum, ada yang sesuai dengan norma yang berlaku, dan ada pula yang bertentangan dengan norma yang berlaku. Kejahatan tidak dapat diberantas tetapi dapat dikurangi, hal ini dapat dilihat dari meluasnya kasus kejahatan pencurian. Urgensi penulisan yang berjudul “Analisis Yuridis Pelaksanaan Penyidikan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor Yang Dilakukan Bersama-Sama (Studi Kasus di Polrestabes Semarang)” bertujuan untuk mengetahui proses penyidikan terhadap tindak pidana pencurian dengan yang dilakukan Secara bersama-sama di Polrestabes Semarang, dan mengetahui hambatan dan solusinya. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis sosiologis. Pendekatan yuridis sosiologis dilakukan dengan cara mengidentifikasi dan mengkonsepsikan hukum sebagai institusi yang riil dan fungsional dalam sitem kehidupan yang nyata. Pendekatan ini bertujuan memperoleh pengetahuan hukum secara empiris dengan cara terjun langsung ke obyeknya yang bertujuan untuk mengetahui Tinjauan Hukum pelaksanaan Penyidikan terhadap Tindak Pidana Pencurian yang dilakukan bersama-sama di Polrestabes Semarang. Hasil penelitian dan pembahasan yang penulis dapatkan setelah melakukan riset yaitu: 1) Penyidik yang menangani perkara yang dalam hal ini dilakukan oleh Polisi jika diperlukan untuk melakukan penyidikan terhadap perkara pidana pencurian yang dilakukan secara bersama-sama. Selain itu, dalam proses peyidikan harus dilandasi keyakinan adanya presumtion of guilt. Dan diartikan bahwa sebelum penyidik mengambil keputusan untuk menangkap/ menahan, maka penyidik harus mempunyai bukti permulaan yang cukup serta dugaan keras telah dilakukan tindak pidana oleh tersangka. 2) Pelaksanaan penyidikan terhadap pelaku tindak pidana pencurian yang dilakukan secara bersama juga mengalami beberapa hambatan-hambatan yang ditemui seperti Hukum (Undang-Undang), Penegak Hukum, Waktu yang Terbatas, Pelaksanaa Rehabilitasi, sarana dan fasilitas. Kata Kunci: Penyidikan, Pencurian, Bersama-sama

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 25 Jul 2023 06:21
Last Modified: 25 Jul 2023 06:21
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/29851

Actions (login required)

View Item View Item