TINJAUAN YURIDIS PENYELESAIAN SENGKETA WARIS DALAM HUKUM ADAT SUNDA DI KAMPUNG NAGA, TASIKMALAYA

PARAWANSA, ATIKAH REVIANA (2023) TINJAUAN YURIDIS PENYELESAIAN SENGKETA WARIS DALAM HUKUM ADAT SUNDA DI KAMPUNG NAGA, TASIKMALAYA. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (56kB)
[img] Text
30301900059_fullpdf.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penyelesaian sengketa merupakan suatu pertentangan atau konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang mempunyai hubungan atau kepentingan yang sama atas obyek kepemilikan yang menimmbulkan akibat hukum antara yang satu dengan yang lainnya, sedangkan waris perpindahan harta milik atau perpindahan harta mayit kepada ahli waris, adanya hukum adat sendiri yaitu suatu hukum yang hidup karena dia berkembang dalam perasaan hukum yang nyata dari rakyat sesuai fitrahnya sendiri. Dalam penelitian penulisan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yang dengan kata lain adalah jenis penelitian ini disebut dengan penelitian lapangan, yaitu mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta apa yang terjadi dalam kenyataan masyarakat. Serta diambil dalam sumber data Primer dan data sekunder untuk metode pengumpulan data terbagi menjadi tiga yaitu, Bahan hukum tersier, bahan hukum sekunder dan bahan hukum primer. Penelitian ini berlokasi di Kampung Naga tasikmalaya jawabarat yang menganilis data studi kepustakaan, klarifikasi, sistematis dan disimpulkan menjadi metode deduktif yaitu menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dan khusus. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penyelesaian sangketa waris di Kampung Naga Tasikmalaya dilakukan secara Non Litigasi yaitu penyelesaian sangketa melalui Musyawarah atau Mufakat. Dalam sistem kewarisan yang dipakai di Kampung Naga Tasikmalaya yaitu mengunakan sistem kewarisan Individual dimana para pewaris mewarisi secara perorangan dikarenakan masyarakat Kampung Naga menganut sistem keturunan Bilateral yaitu, keturunan yang ditarik menurut garis bapak dan ibu dimana peran antara laki-laki dan perempuan itu sama. Musyawarah ini bertujuan agar para pihak bersengketa bisa selalu damai, rukun, tetap terjaga keharmonisanny. Pembagian harta waris kampung Naga tasikmalaya dilakukan dengan cara hibah yaitu harta orang tua tersebut dibagikan kepada anak-anaknya pada waktu orang tua masih hidup. Dengan besar bagian masing-masing anak laki-laki dan perempuan sama. Pembagian harta waris secara hibah bertujuan untuk supaya tidak terjadinya persengketaan diantara ahli waris yang disebabkan permasalahan harta waris. Kata kunci : Sengketa, Waris, Adat, Kampung Naga, Tasikmalaya

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 24 Jul 2023 02:59
Last Modified: 24 Jul 2023 02:59
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/29773

Actions (login required)

View Item View Item