STUDI TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM AGROPOLITAN DI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

Listyaningrum, Betty (2005) STUDI TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM AGROPOLITAN DI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
122010154.pdf
Restricted to Registered users only

Download (17MB)

Abstract

Konsep pengembangan program agropolitan merupakan salah satu pendekatan pengembangan suatu kawasan pertanian perdesaan yang mampu memberikan berbagai pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan produksi pertanian sekitarnya, baik untuk pelayanan yang berhubungan dengan sarana produksi, jasa distribusi maupun pelayanan sosial ekonomi lainnya, sehingga masyarakat yang bersangkutan tidak perlu lagi pergi ke kota. Program agropolitan tersebut sebagai salah satu perwujudan pembangunan model bottom-up yang mengangkat sektor pertanian sebagai motor pembangunan. Kota Agropolitan pertama di Ja teng adalah Kabupaten Semarang yang dicanangkan pada Tahun 2003 dengan lokasi penetapan Kecamatan Sumowono. Kawasan yang pertama dirintis tersebut digunakan sebagai pilot project bagi kawasan lain, tentunya hal inimenjadi obyek studi yang menarik untuk dikaji. Adapun tujuan dari studi ini adalah mengkaji tingkat partisipasi program agropolitan dan faktor-faktor yang mampengaruhinya. Hasil analisis diskripsi empiris dan verifikasi yang dilakukan peneliti merumuskan bahwa salah satu kendala pelaksanaan program agropolitan disebabkan ketidakharmonisan misi dan visi pemerintah dengan aspirasi kebutuhan masyarakat yang berpengaruh pada proses bottom-up yang berlangsung. Pembangunan Kawasan Agropolitan Kecamatan Sumowono belum menemukan titik temu antara keinginan masyarakat dengan misi pemerintah. Misi program agropolitan untuk mengarahkan pembangunan yang bersifat bottom-up sebenarnya dapat terealisasi karena telah ada potensi nilai-nilai bottom-up yang tumbuh di masyarakat berupa aspirasi untuk mengarahkan pembangunan dan mengharapkan kewenangan dari pemerintah untuk mengelola fasilitas secara mandiri. Metode penelitian ini menggunakan metode deduktif rasionalistik. Data dikumpulkan secara snowball dengan menggunakan acuan responden key yang telah diklasifikasikan. Adapun pemilihan responden tersebut dimulai dari sumber utama perintis program agropolitan yaitu fasilitator (BAPEDA) kemudian menelusuri kondisi lapangan studi. Fasilitator program memegang peranan penting dalam mendukung terlaksananya program secara efektif dan efisien. Apakah pemerintah benar-benar mempunyai misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melakukan proses bottom-up atau ada misi lain yang membuat fasilitas tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mengesampingkan aspirasi masyarakat dalam pembangunan? Jawaban atas pertanyaan tersebut akan membawa pengaruh besar dari proses pembangunan yang berlangsung. Hendaknya pemerintah berkonsentrasi untuk mendengarkan aspirasi masyarakat karena hal itu menjadi sebuah syarat untuk melakukan pembangunan yang bersifat bottom-up. Catatan penting yang menjadi syarat keberhasilan partisipasi masyarakat adalah "politik dan kebijakkan yang mendukung program". Betapapun besar partisipasi jika kebijakkan tidak berada pada sisi masyarakat, masyarakat akan selalu terhambat dalam membangun. Oleh karena itu, masyarakat harus meningkatkan ketrampilan berpolitik dan memperluas wawasannya untuk mengembangkan kualitas pembangunan wilayahnya. Key word : Tingkat partisipasi, program agropolitan

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > TH Building construction
Divisions: Fakultas Teknik
Fakultas Teknik > Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi)
Depositing User: Pustakawan 5 UNISSULA
Date Deposited: 21 Jun 2023 02:07
Last Modified: 21 Jun 2023 02:07
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/29192

Actions (login required)

View Item View Item