PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA HUMAN TRAFFICKING (Studi Kasus Polrestabes Semarang)

Andriyani, Agestin Wahyu (2023) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA HUMAN TRAFFICKING (Studi Kasus Polrestabes Semarang). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (63kB)
[img] Text
30301900014_fullpdf.pdf

Download (1MB)

Abstract

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengamati kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Indonesia masih cenderung tinggi. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), pada tahun 2021 terdapat 678 korban TPPO. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, informasi, komunikasi dan transportasi, maka semakin berkembang pula modus kejahatannya yang dalam beroperasinya sering dilakukan secara tertutup dan bergerak di luar hukum. Pelaku perdagangan orang (trafficker) pun dengan cepat berkembang menjadi sindikasi lintas batas negara dengan cara kerja yang mematikan. Perdagangan anak di Indonesia merupakan masalah yang sangat kompleks. Anak-anak yang diperdagangkan bekerja dengan jam kerja relatif panjang dan rawan kekerasan fisik, mental, dan seksual. Mereka tidak mempunyai dukungan atau perlindungan minimal dari pihak luar. Berdasarkan paparan tersebut saya memilih untuk mengambil judul ini untuk melindungi anak-anak yang mnejadi korban perdagangan orang. Upaya perlindungan hukum yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia antara lain melalui pembinaan Undang- Undang No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan UndangUndang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis perlindungan hukum terhadap anak yang menjadi korban dari tindak pidana perdagangan orang di Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pendekatan penelitian yuridis sosiologis. Pendekatan yuridis sosiologis merupakan pendekatan yang menjelaskan bahwa mengkaji mengenai ketentuan hukum yang berlaku dan apa yang terjadi di m asyarakat. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk perlindungan hukum kepada korban perdagangan orang khususnya anak yaitu berupa Disediakan Rumah aman/ Shelter ( Unit PPA Polrestabes Semarang akan bekerjasama dengan PPT Seruni Kota Semarang), Pendampingan Psikolog/ Dokter ( Unit PPA Polrestabes Semarang akan bekerjasama dengan DP3A Kota Semarang), Pendampingan Penasihat Hukum/ Lawyer yaitu Negara dalam hal ini mewakili korban untuk menyelesaikan penuntutan terhadap pelaku tindak pidana, Penitipan di Dinas Sosial yaitu Untuk anak-anak yang butuh sekolah ataupun dia tidak punya keterampilan atau mereka yang tidak sekolah dan tidak punya keterampilan,. Hambatan dan solusi yang dilakukan oleh Polrestabes Semarang dalam memberikan perlindungan korban yaitu, hambatan yang pertama dari anak itu sendiri, hambatan yanng kedua dari orang tua, yang ketiga faktor kesadaran hukum masyarakat, yang keempat berkembangnya jaringan. Solusi untuk anak yaitu perlunya korban di sosialisasikan mengenai pentingnya masalah Tindak Pidana Perdagangan Manusia, dan perlunya kegiatan rutin untuk sosialisasi mengenai bahayanya tindak pidana perdagangan manusia ke desa-desa yang ada di wilayah Semarang. Kata Kunci : Perlindungan, Tindak Pidana, Perdagangan orang

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 02 Jun 2023 06:50
Last Modified: 02 Jun 2023 06:50
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/28798

Actions (login required)

View Item View Item