PEMILIHAN ALTERNATIF PERBAIKAN PERKERASAN JALAN PADA PERSIMPANGAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus : Simpang Empat Buntu Kabupaten Banyumas)

SUSANTO, AGUNG (2023) PEMILIHAN ALTERNATIF PERBAIKAN PERKERASAN JALAN PADA PERSIMPANGAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus : Simpang Empat Buntu Kabupaten Banyumas). Masters thesis, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

[img] Text
pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (154kB)
[img] Text
20201900058_fullpdf.pdf

Download (22MB)

Abstract

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah, khususnya di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya, akan diikuti pula dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan yang melintasi diwilayah tersebut. Oleh karena itu peningkatan sarana dan prasarana transportasi yang ada menjadi sebuah keharusan. Diantara ruas-ruas jalan nasional yang ada di Banyumas Jawa Tengah, kawasan simpang empat Buntu merupakan salah satu yang membutuhkan perhatian. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kondisi eksisting perkerasan, mengetahui kreteria apa saja yang diperlukan untuk menentukan perkerasan jalan, mengetahui alternatif perkerasan apa saja yang biasa diimplementasikan, dan mengetahui ranking alternatif berbasis kriteria perbaikan perkerasan jalan pada simpang empat Buntu di kabupaten Banyumas. Metode Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuisioner langsung responden. Dalam mempertimbangkan prioritas perbaikan perkerasan jalan, ada 11 kriteria yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun alternatif perbaikan perkerasan adalah perkerasan aspal, perkerasan beton, dan perkerasan beton - aspal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan software Expert Choice 11. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari hasil survei lapangan jenis kerusakan jalan yang terjadi simpang empat buntu Kabupaten Banyumas ruas Sampang – Buntu berdasarkan dari hasil survei lapangan adalah alur (ruts), lubang (potholes), pengausan (polished aggregate) sedangkan untuk ruas buntu – kedu selatan jenis kerusakan meliputi retak kulit buaya (alligator cracking), alur (ruts), lubang (potholes), pengelupasan lapis permukaan (stripping), berikut rangking 3 besar dan bobot kriteria untuk perbaikan perkerasan yaitu kriteria lalu lintas harian rata-rata (0.184), tingkat kerusakan jalan (0.167), kemudahan didalam pelaksanaan (0.128). Alternatif perbaikan perkerasan jalan didapat pada peringkat pertama adalah perkerasan beton dengan bobot (0,373), perkerasan aspal dengan bobot (0,324), dan perkerasan beton-aspal dengan bobot (0,302). Perbaikan perkerasan beton sebagai pilihan utama dikarenakan pada simpang empat Buntu Kabupaten Banyumas merupakan jalan nasional yang lalu lintas hariannya dilalui oleh kendaran berat dengan muatan sumbu terberat diatas 10 ton, seperti bus maupun truk besar sehingga responden mengingikan perbaikan perkerasan jalan pada persimpangan jalan lebih mengutamakan lalu lintas harian rata-rata. Kata Kunci : jalan, kerusakan, penanganan,ahp

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Pascasarjana
Pascasarjana > Magister Teknik Sipil
Depositing User: Pustakawan 1 UNISSULA
Date Deposited: 29 May 2023 06:56
Last Modified: 29 May 2023 06:56
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/28713

Actions (login required)

View Item View Item