ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS GULUNGAN BENANG POLYESTER 20S PADA MESIN WINDING DENGAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (Studi Kasus : PT. KABANA TEXTILE INDUSTRIES)

MAULIDA, RISKA (2022) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS GULUNGAN BENANG POLYESTER 20S PADA MESIN WINDING DENGAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (Studi Kasus : PT. KABANA TEXTILE INDUSTRIES). Undergraduate thesis, Universitas Islam Sultan Agung.

[img] Text
Teknik Industri_31601800081_fullpdf.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Teknik Industri_31601800081_pernyataan_publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (138kB)

Abstract

PT. Kabana Textile Industries merupakan sebuah perusahaan tekstil yang beralamat di Jl. Raya Pait KM. 10 Pekalongan 51137, Jawa Tengah, Indonesia. PT. Kabana Textile Industries dalam memenuhi kepuasan konsumennya mengalami kendala dimana dari data hasil pengamatan dari Bulan Januari hingga September 2021 untuk kualitas gulungan benang polyester 20s pada mesin winding ini terdapat jumlah kecacatan melebihi batas standar 5% yang ditentukan oleh perusahaan yaitu sebesar 68.231,52 atau 5,28%. Dilihat dari penjelasan diatas, maka perlu dilakukan upaya pengendalian kualitas gulungan benang polyester 20s pada mesin winding. Metode Statistical Quality Control (SQC) digunakan untuk mengidentifikasi jenis kecacatan apa yang paling dominan dan diketahui akar penyebab masalahnya. Sedangkan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan yang bisa terjadi dan didapatkan usulan perbaikannya. Berdasarkan hasil pengolahan data Bulan Januari-September 2021 mendapatkan hasil bahwa jenis kecacatan terdiri dari cacat Stitch, Lapping, Pattern Winding, Swelled Package, dan Wrinkles. Jenis kecacatan yang paling dominan yaitu jenis cacat Stitch sebesar 44,67%, Swelled Package sebesar 36,07% dan proporsi kecacatan pada Bulan Januari, April, Mei, Juni, September 2021 berada di luar batas kendali. Diketahui nilai RPN tertinggi untuk cacat Stitch sebesar 245 disebabkan oleh faktor mesin yaitu tegangan tidak tepat/bervariasi yang diatasi dengan set tegangan dengan baik (8-12% pada kekuatan benang tunggal dan 15% pada benang double). Sedangkan cacat Swelled Package disebabkan oleh faktor mesin yaitu tegangan rendah dapat diatasi dengan mengganti bobbin yang tidak kendur. Usulan perbaikan ini diterapkan oleh pihak perusahaan pada Bulan November 2021 dan mendapatkan penurunan jumlah kecacatan menjadi 4,53%, jenis cacat stitch sebesar 43,97% dan swelled package sebesar 29,36% yang berarti sudah berada dibawah batas kecacatan. Sedangkan untuk nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi setelah usulan perbaikan juga mengalami penurunan menjadi 140. Kata kunci : PT. Kabana Textile Industries, Mesin Winding, Pengendalian Kualitas, Statistical Quality Control, Failure Mode and Effect Analysis

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknologi Industri
Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri
Depositing User: Pustakawan 4 UNISSULA
Date Deposited: 27 Jan 2023 07:12
Last Modified: 27 Jan 2023 07:12
URI: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/28078

Actions (login required)

View Item View Item